Vinda, Doktoral Muda ITS Asal Trenggalek Sempat Magang di Laboratorium Jepang

Vinda Zakiyatuz Zulfa, Doktoral di Bidang Fisika ITS asal Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Ia sangat bersyukur sekali. Sejak saat itu mulai melepas murid-murid les privat, sebab ingin fokus kuliah mengingat sempat berhenti satu tahun. 

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

Setelah masuk S3 berlanjut menikah dan memiliki anak. Tentunya tidak mudah menjalani peran sebagai istri, ibu, dan mahasiswa secara bersamaan. 

Disini ia berprinsip untuk mengasuh anak sendiri dengan suami dan tidak melibatkan orang lain. Memang cukup berat, namun ia yakin dapat menjalaninya.

Momen Bersejarah, Pesantren Pertama NU Diresmikan di Jepang oleh Dubes RI

Saat tahun kedua menjalani kuliah S3, Pandemi Covid-19 menyerang. Semua laboratorium di ITS, dan lembaga yang akan ia datangi ditutup. Rencana untuk melakukan penelitian sempat terhenti kurang lebih 6 bulan.

Waktu itu juga Vinda tidak dapat mengikuti program penelitian di Laboratorium luar negeri karena pembatasan ini. Akhirnya kelulusan menjadi molor, beasiswa hanya memberikan biaya kuliah dan hidup untuk mahasiswa S3 selama 3 tahun.

Dipecundangi Jepang di Piala Asia, Ini Pernyataan Pelatih Uzbekistan U-23

"Saya dan suami memutuskan untuk bekerja freelance dan mencari informasi pekerjaan WFH. Saya dan suami mendapatkan pekerjaan dari perusahaan luar dan mulai menabung untuk membayar SPP dan biaya hidup kami," jelasnya. 

Setelah masuk semester 8,  publikasi Internasional pertama  diterima pada bulan Februari yang merupakan syarat kelulusan). Pada beasiswa PMDSU mengharuskan jumlah publikasi karya ilmiah internasional sebanyak dua. Ia mulai memikirkan untuk menyelesaikan publikasi kedua sebelum bulan Juni. 

Sehingga pada saat mendaftar Magang di Laboratorium Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang selama satu bulan, ia mengambil hanya satu bulan, karena tidak ingin kuliah molor lagi.

Halaman Selanjutnya
img_title