Wujudkan Swasembada Gula 2024, Wamentan RI Beri Bantuan Benih Tebu kepada Petani di Blitar
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Blitar, VIVA Jatim-Dalam rangka pengawalan ketersediaan benih tebu untuk mendukung percepatan swasembada gula, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi memberikan bantuan benih tebu kepada petani di Kebun Sumber Benih Tebu di Kabupaten Blitar.
Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan program tersebut sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan di Kementerian Pertanian untuk segera memaksimalkan lahan lahan yang produktif untuk segera dikembangkan kembali.
"Khususnya yang sekarang berada di kabupaten Blitar untuk meningkatkan komoditas tebu. Sehingga yang diharapkan agar swasembada gula bisa di tahun-tahun kedepan bisa segera terwujud," ujar Harvick Hasnul Qolbi kepada awak media, Selasa, 21 November 2023.
Harvick menambahkan yang perlu ditingkatkan dalam perkebunan tebu ini adalah parsial. Artinya segmentasi zonasi mana yang lahan kurang baik akan ditingkatkan.
Alumnus pendidikan sarjana teknik industri Universitas Persada Indonesia YAI mengatakan mendorong supaya lahan tersebut bisa menghasilkan kualitas yang terbaik dan juga kuantitas.
"Jadi bukan hanya memanfaatkan lahannya, tetapi juga tentu tentu saja agar kualitas tebunya sehingga akhirnya produk hilir berupa gula meningkat, serta juga produk-produk lainnya," paparnya.
Perihal produksi, ia mengaku memang sekarang ini secara nasional masih kurang atau defisit 800 ribu ton. Oleh sebab itu, langkah pemerintah setelah kemarin El-Nino, sekarang memang dikatakannya sedang mencoba maksimalkan tantangan ini dengan melibatkan semua stakeholder.
"Termasuk masyarakat untuk bisa maksimal tersebut bisa bersinergi dengan pemerintah setempat. Serta ini menunjukkan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat harmonis sesuai yang diharapkan masyarakat," tandasnya.
Senada, Direktur Jendral Perkebunan, Andi Nur Alamsyah mengatakan ada devisit 80 ribu ton. Berarti ada kenaikan produksi sekitar 50 ribu ton dari konsumsi nasional 3,4 juta ton.
"Ini melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi itu selain pemberian pupuk, saprodi juga dilakukan ada bongkar ratun," ulas Andi Nur Alamsyah.
Andi mengaku, ekstensifikasi untuk mencapai 3,4 juta ton berarti butuh lahan 200 ribu hektare lahan tebu. Saat ini pihaknya bersinergi dengan PTPN dan perhutani. Untuk mengimplementasikan itu, kebutuhan tersebut membutuhkanlebih dari 10 pabrik gula baru.
"Kita lagi koordinasikan dengan penangkar. Ada progam perhutanan sosial untuk didorong mencapai 3,4 uta ton itu," tandasnya.