IPM Jatim 2023 diatas rata-rata Nasional, Gubernur Khofifah: Wujudkan Indonesia Emas 2045

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Pemprov Jatim menurut Khofifah memang menyiapkan strategi pembangunan untuk mendukung peningkata IPM. Seperti strategi kesetaraan vokasional berupa program kejar paket A, B, dan C vokasi, penyediaan Pendidikan Gratis dan Berkualitas  (Tis-Tas), hingga Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Madrasah Diniah (BOSDA MADIN). 

Menimbang Duet Khofifah-Kharisma bila Emil Dardak Tak Maju Pilgub Jatim

"Strategi ini tidak hanya meningkatkan rata-rata lama sekolah, namun juga meningkatkan ketrampilan bagi peserta kejar paket dengan menambahkan muatan vokasional sehingga mereka juga siap secara skill untuk bekerja dan berusaha, yang berdampak pula pada meningkatnya daya beli," terang Khofifah.

Terkait dengan Umur Harapan Hidup (UHH) dan kesehatan melalui strategi Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Puskesmas Rawat Inap Standar, Taman Posyandu, Pendampingan Bumil Risti, Pencegahan Stunting bagi Ibu Hamil, hingga Tantistas (Kesehatan Gratis dan berkualitas).

KH Marzuki Mustamar Muncul Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024, PKB: Menarik!

Keberhasilan Jawa Timur dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik di bidang Pendidikan juga sangat membanggakan. Terbukti dengan capaian sebagai juara umum tiga tahun berturut-turut Olimpiade Sains Nasional (OSN) periode tahun 2020 – 2022, Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Nasional 2023 dan sebagai Provinsi dengan jumlah terbanyak diterima SNMPTN dan SBMPTN selama empat tahun berturut-turut periode tahun 2020-2023.

Sedangkan strategi peningkatan IPM untuk standar hidup layak, dilakukan antara lain melalui Upaya peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM. 

LKPj Gubernur Akhir TA 2023 Disetujui DPRD Jatim, Pj Gubernur: Target Tercapai Optimal

Ditambah bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan nilai antara Rp 600.000,- hingga Rp. 2.200.000,- yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi  Jatim.

"Saya optimis IPM Jatim akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan sekaligus penurunan angka kemiskinan," pungkas Khofifah.