Korban Tewas Pesta Halloween Itaewon Jadi 151 Orang, Korsel Berkabung

Petugas menangani korban pesta Halloween di Korea Selatan.
Sumber :
  • Yonhap/Viva.co.id

Jatim – Jumlah korban tewas akibat pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, bertambah menjadi 151 orang. Kebanyakan dari korban masih berusia muda dan mengembuskan napas terakhir karena henti jantung. Sementara sebanyak 82 orang lainnya masih dirawat karena luka-luka. Pemerintah Korea Selatan pun menyatakan berkabung nasional.

LaNyalla Mattalitti Bilang Indonesia Harus Tiru Korea Selatan soal Pendidikan

Dikutip dari VIVA sebagaimana dilansir AP News, pesta Halloween di Itaewon pada Sabtu kemarin diperkirakan dipenuhi massa sebanyak 100 ribu orang. Tidak hanya di pusat acara, kerumunan terjadi dan kian melonjak hingga di gang-gang sempit. 

Orang-orang akhirnya terjebak di tengah lautan manusia yang tidak bisa bergerak. Kebanyakan korban terjepit hingga tidak bisa bernapas dan akhirnya mengalami henti jantung. Begitu kerumunan massa dapat diurai, banyak pengunjung yang tergeletak di jalan. 

7 Resep Rahasia Kecantikan Wanita dari Negeri Ginseng

Pekerja darurat dan pejalan kaki melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) atau pertolongan untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh pada orang-orang yang tergeletak di jalan-jalan. 

Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Seoul megatakan, mereka yang tewas atau terluka sebagian besar adalah remaja dan orang-orang berusia 20-an tahun. "Korban tewas termasuk 19 orang asing," katanya, Minggu, 30 Oktober 2022. 

Korsel Tolak Perjanjian Damai dengan Korut, Perang Terancam Pecah

Ia melanjutkan, korban tewas bisa meningkat lebih lanjut karena 19 dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional karena tragedy kemanusiaan itu. Ia juga memerintahkan penurunan bendera setengah tiang. "Ini benar-benar mengerikan, tragedi dan bencana hari Sabtu seharusnya tidak pernah terjadi," kata Yoon. 

"Sebagai presiden, yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, hati saya berat dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," imbuhnya.  

"Pemerintah akan menetapkan periode mulai hari ini hingga kecelakaan dapat dikendalikan sebagai masa berkabung nasional, dan akan menempatkan prioritas utama dalam urusan administrasi dalam pemulihan dan tindakan lanjutan," tandas Yoon.