PAN Jatim Klarifikasi Ihwal Pidato Zulhas, Minta Video Didengarkan Utuh

Ketua PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur (Jatim), Ahmad Rizki Sadig turut angkat bicara soal viralnya potongan video Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang diduga menjadikan agama sebagai bahan candaan.

Tom Liwafa DPR Puji Kinerja Polda Jatim Sukses Jaga Kamtibmas

Rizki meminta semua pihat tidak salah paham dan menonton video secara utuh, tidak sekadar potongan-potongan. Sebab, jika dilihat secara utuh, dalam video tersebut, menurutnya tidak nampak Zulhas sedang bercanda. 

"Kalo denger video utuh ga ada nuansa becanda sih itu. Tapi menceritakan fenomena di sebagian masyarakat," kata Rizky saat dikonfirmasi, Rabu 20 Desember 2023.

Program Makan Bergizi, Mendes PDT Ingin Desa Tak Jadi Penonton

Ia menuturkan, apa yang dikatakan Menteri Perdagangan tersebut bukanlah diniatkan untuk bercanda atau bahkan berbohong. Namun, Zulhan lebih kepada bercerita bahwa ia mendengar laporan masyarakat terkai gerakan shalat yang tak biasa saat blusukan ke daerah-daerah.

"Temuan itu bukan praktek sholatnya. Tapi omongan-omongan di masyarakat saat beliau keliling-keliling, cerita-cerita aja," tuturnya.

Sebanyak 23 Cakada Se Jatim Terima Rekomendasi dari PAN

Sebetulnya, jika dicerna secara matang lanjut Rizki, pernyataan Zulhas adalah sebuah ajakan agar masyarakat Indonesia selalu menjaga keamanan dan ketertiban, lebih-lebih tidak mempolitisasi agama menjelang pemilu 2024.

"Menurut saya itu ajakan kebaikan sesuai anjuran Guru-guru ketum yang disampaikan sebelumnya. Jangan jadikan isu agama untuk kepentingan politik," katanya.

Ia mengatakan, para tokoh, penceramah atau ustad melakukan hal yang sama, dengan harapan tidak menjadikan agama sebagai bahan untuk dipotisasi.

"Seperti juga yang disampaikan sebelumnya oleh Pak Anies dan Ustad Abdul Somad atau Ustad Adi Hidayat. Saya yakin mereka semua berniat untuk mengajak kita semua agar tidak mem politisasi agama. Kontes demokrasi damai tanpa menghujat dan bermusuhan," ujarnya.

"Kalo para tokoh itu niatnya baik utk saling menasehati, masak kita harus nilai sebagai bahan bernuansa politik?" pungkasnya.

Sebelumnya dalam video yang beredar, Zulhas mengatakan kini banyak orang yang shalat jamaah namun ketika diakhir surat Alfatihah lebih memilih diam tidak mengucapkan aamiin.

Bahkan kata Zulhas, ketika duduk bertahiyat orang-orang sudah tidak lagi menggerakkan satu jari, namun dua jari sekaligus. Ia menilai gerakan itu bentuk kecintaanya kepada calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menjelang Pilpres 2024.