Fakta Miris setelah Kiai di Bawean Cabuli Santriwati Ditetapkan Tersangka
- Istimewa
Setelah bertemu, korban menceritakan dugaan pencabulan yang dialaminya kepada orang tuanya. Korban juga menceritakan bahwa dua rekannya sesama santriwati juga mengalami perlakuan cabul dari NS. Tak terima, orang tua korban lantas melapor ke polisi.
Orang tua salah satu korban, Y (52), menceritakan, ia mengetahui dugaan pencabulan itu setelah dirinya dihubungi putrinya agar menjemput pulang karena tak betah di pondok. Padahal, putrinya baru mondok di sana lima bulan.
Y bersama istrinya lantas ke pondok. “Di sana saya menanyakan perihal tidak kerasan di Pondok,” ujar Y.
Mulanya, korban ogah menceritakan apa yang dialaminya. Korban hanya minta segera pulang. Ibu korban terus memaksa bertanya alasan tidak betah di pondok. “Akhirnya anak saya menceritakan yang terjadi di pondok, tentang pencabulan tersebut,” tandas Y.
Berdasarkan cerita putrinya, Y mengungkapkan NS melakukan aksi cabulnya di rumahnya. Berdasarkan cerita itu, korban akhirnya dibawa pulang pada akhir November lalu. saat berada di rumah, NS beberapa kali menelepon dan meminta agar korban kembali ke pondok.
“Lalu, NS ini berjanji akan silaturahmi ke rumah korban dan niat baik-baik kepada orang tua korban. Namun, dua kali janji yang disampaikan tidak ditepati. Hingga akhirnya saya bersama istri melapor kejadian ke Polres Gresik,” ungkap Y.
Banyak informasi dari masyarakat dan warga sekitar rumahnya. Tentang sosok NS ini yang kerap kali melakukan hal tindakan pencabulan kepada santrinya. “Awalnya saya tidak percaya, karena memang itu hanya omongan saja. Tapi ternyata memang benar,” ucap Y.