Ustadz Adi Hidayat Komentari Debat Capres, Usulkan 3 Perubahan Ini
- YouTube Ustadz Adi Hidayat
“Ini yang paling dibutuhkan dalam bernegara, yang secara implementatif langsung dirasakan persoalannya, sehingga sifat debat itu berubah menjadi nilai-nilai yang substansial dan sifatnya bisa edukatif sekaligus nuansanya bisa uji publik,” imbuhnya.
Kedua, UAH menyarankan KPU agar memanfaatkan kemampuan 11 panelis yang hadir dalam acara debat tersebut untuk menguji gagasan para paslon. Sehingga mereka tidak hanya ditugaskan mengambil nomor undian.
“Kembalikan konsep walaupun namanya debat, tapi dalam konteks uji publik. Kalau boleh diperkenankan bisa direvisi konsep debat ini, karena sayang ada 11 panelis, pakar di bidangnya tapi hanya ditugaskan mengambil undian dengan nomor, tapi ada sub-tema,” paparnya.
UAH turut menyayangkan, keilmuan 11 panelis yang memiliki latar belakang luar biasa tersebut tidak bisa dieksplorasi secara menyeluruh dalam acara debat yang diselenggarakan KPU.
“Ilmunya tidak ter-implementasikan, gagasan-gagasan dalam wujud pertanyaan tidak bisa diujikan pada capres itu dan bisa dilihat oleh publik, itu tidak nampak. Jadi mereka hanya formalitas dateng ambil nomor undian lalu ditampilkan. Lalu kemana sisi intelektualitas mereka, untuk apa dihadirkan. Kalo cuma ambil nomor minta orang lain saja,” sambungnya.
Ketiga, UAH berharap para paslon maupun tim yang berada di belakangnya untuk tampil dewasa dan membangun kedamaian. Sehingga, tidak terjadi pertengkaran dan perpecahan di tengah masyarakat.
“Jika para paslon ini dan tim politik yang ada di belakangnya bisa membangun edukasi yang menampilkan kedamaian. Itu kan lebih nyaman diterimanya, sehingga bisa meredam gejolak,” harapnya.