Cerita Anggota Komisi Fatwa MUI saat Nyantri di Lirboyo, 7 Tahun 'Ngrowot'

Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim, Gus Zahro Wardi
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Hal tersebut dilakukan Gus Zahro berkeinginan harus bisa berbicara di hadapan orang lain. Tidak hanya fasih berbicara Indonesia, sekaligus Bahasa Inggris. Ia sendi merasakan semasa di bangku SMP dahulu tidak seketat dengan sekarang. Mulai pengetahuan, keaktifan sampai dalam hal pembelajaran.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

"Karena memang saat itu belum ketat tidak menjadi persyaratan orang bisa lulus, maka saya otodidak banyak yang saya peroleh termasuk berbahasa Indonesia dengan lancar, apalagi Bahasa Inggris," ulasnya.

Ditanya soal pengalaman saat mondok di Lirboyo, ia mengaku para masyayikh, pengurus dan santri begitu ditekankan dalam penggabungan ikhtiar lahir dan batin. Menurutnya yang sangat ditanamkan oleh santri lirboyo, sekalipun maju dalam sisi tarbiyah, kondang dalam sisi bahstul masail juga karena usaha lain.

4 Tuntutan Utama yang akan Disuarakan Ribuan Buruh di Surabaya

Kemajuan ilmiah lirboyo telah menjadi kebiasaan sejak dahulu sekaligus dibarengi rohaniyah dan dhohiriyah itu sangat ditekankan. Gus Zahro sendiri mengaku dalam hal riyadhoh di samping lahir lantaran diajarkan oleh guru-guru.

Mulai ada istilah ngrowot yakni tidak makan dari makanan nasi. Lalu, 'tarku bi ruh' alias tidak memakan makanan yang mengandung dengan hewan bernyawa. Termasuk bagian dari riyadhoh yaitu tidak pulang bertahun-tahun tidak pulang.

Flagship Store Dulux Pertama di Surabaya, Cek Lokasinya

"Dari riyadhoh berusaha kita lakukan, termasuk saya hampir 7 tahun saya ngrowot. Kami mengikhtiari juga melalui khidmah, karena khidmah diyakini santri sebagai bagian dari ilmu ini bermanfaat," kenangnya.

Kiai muda yang juga Tim Ahli Lembaga Bahstul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjelaskan pada menikah 2005, ia oleh masyayikh belum boleh untuk pulang. Sehingga ini yang sangat terkesan. Sudah menikah, rumah beliau Trenggalek, pun ketika telah memiliku buah hati tetap belum boleh untuk pulang.

Halaman Selanjutnya
img_title