Jalan Panjang Doudo dari Tertinggal Menjadi Desa Mandiri

Aktivitas penggorengan mete
Sumber :
  • Rahmat Fajar

Kini Desa Doudo telah memiliki pendapatan setiap bulannya. Menurut Sutomo Desa Doudo kini mempunyai pendapatan asli desa sekitar Rp 60 juta per tahun.

Ditemani Istri, Mas Dhito Jalan Kaki ke TPS 010 Sukorejo

Kholila, warga setempat bercerita tentang penghasilannya dari kacang mete. Ia mengaku pendampingan dari Pertamina EP membantu masyarakat dalam memasarkan produk-produknya. Kholila mengaku setiap harinya minimal bisa menjual satu kilogram kacang mete goreng.

"Kalau lebaran biasanya pesanan banyak dari luar daerah," ujar Kholila.

Luluk Ziarah ke Makam Orang Tua Sebelum Nyoblos

Kehadiran Pertamina EP

Manager Field Poleng Kuwat Riyanto mengatakan program pemberdayaan masyarakat ini merupakan upaya PEP Poleng Field untuk memandirikan masyarakat di wilayah ring 1 perusahaan. Upaya ini juga mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals utamanya tujuan 8 Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Datang Lebih Awal ke TPS, Risma: Sudah Biasa Menunggu

“Kami ingin keberadaan kami juga memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pemangku kepentingan, termasuk warga desa di ring 1 sebagai tetangga terdekat kami," ujarnya.

Menurut Kuwat, perjalanan Desa Doudo menjadi desa mandiri memang butuh proses. Hal awal yang dilakukan Pertamina EP adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi Desa Doudo bisa menjadi desa mandiri.

Halaman Selanjutnya
img_title