Potret Perjuangan Kader Lingkungan di Kampung Kaliwungu, 11 RT Jadi Pusat Bank Sampah

Kegiatan Sanggar Hijau Indonesia KBA Kaliwungu Jombang
Sumber :
  • Sanggar Hijau Indonesia (Instagram)

Jombang, VIVA JatimKelurahan Kaliwungu menjadi salah satu kelurahan yang sukses dalam mengelola sampah. Kesuksesan melalui Program Bank Sampah yang dikenal dengan Si Besut itu tidak lepas dari peran aktif Kampung Berseri Astra (KBA) Kaliwungu Jombang juga kader lingkungan yang di Kampung Kaliwungu

Mengenal Buku ‘Zero Waste ala Si Besut’; Produk KBA Kaliwungu Jombang tentang Kelola Sampah

Kordinator KBA, Shanti Ramadhani menceritakan kepada VIVA Jatim, Rabu, 30 Oktober 2024, bahwa awal mula berdirinya Si Besut yang berkembang pesat saat ini yaitu dari sekolah SMA Mojoagung, tempat Shanti menjadi guru. Ia mengajak siswanya yang notabennya berperilaku baik dan berada di lingkungan baik untuk terlibat dalam pengelolaan sampah di kawasan RT-nya. 

Pada awalnya, Shanti mendirikan bank sampah memakai garasi mobilnya sendiri, sembari ia mengajak siswanya untuk terlibat dalam kegiatan memungut sampah plastik di jalur CFD Jombang, “karena merasa sendiri untuk berbagi ide, saya itu langsung berinisiatif memakai gudangnya mobil, kebetulan sudah gak ada mobilnya. Saya gunakan untuk tempat bank sampah di kawasan RT saya. Lalu saya sambil mengajak murid terlibat kampanye pungut sampah plastik di jalur CFD Jombang,” ceritanya. 

Mengenal Si Besut, Program Pengolahan Sampah di Kaliwungu yang Dapat Banyak Penghargaan

Bermula dari kegiatan bersama siswa sekolah SMA Mojoagung itu, Shanti dilirik oleh tetangganya, “dari situ, pesan dan edukasi kami dilihat orang, terlebih tetangga yang ada di rumah. Oh ternyata sampah ini dapat dikelola yaa. Awalnya saya hanya nyaman bersama anak sekolah, untuk menggerakkan keluar itu ndak PD. Tapi ternyata gerakan kami itu menarik perhatian tetangga untuk mereka itu ikut peduli. Mereka sadar, oh ternyata sampah bisa dikelola, muridnya Bu Shanti ternyata juga peduli yoo, walaupun masih muda, naik motor, itu ndak malu {memungut sampah}.”

Lebih lanjut, Shanti bercerita, jika warga pun mulai tertarik untuk ikut melakukan gerakan memungut sampah hingga dikelola di bank sampah, “ibu-ibu mulai tertarik, di pertemuan PKK dan arisan mereka bilang, ‘mbak Shanti ayuk disosialisasikan {gerakan pungut sampah}’,” kata Shanti.

Miris, Baru 100 Ton dari 200 Ton Sampah Terangkut ke TPA Segawe Tulungagung

Kemudian, bersama rekannya di sekolah, Yam Saroh, Shanti Ramadhani mendirikan Sanggar Hijau Indonesia pada tahun 2015, “saya bikin wadah namanya Sanggar Hijau Indonesia supaya kegiatan, yang awalnya membawa teori anak-anak di sekolah hingga membawa bakti ke masyarakat. Tetangga pun ingin ikut terlibat dalam pengolahan sampah. Akhirnya, mereka punya jadwal. Setiap minggu Bank sampah di rumah saya dibuka, sehingga tetangga itu bisa setor.”

Tidak berhenti di situ saja, Sanggar Hijau Indonesia ini pun mendapatkan perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Mereka datang memberikan suport, “mereka ingin membuat replikasi besar, bank sampah yang sudah saya inisiasi di Kaliwungu ini akan dijadikan induk di DLH Jombang.”

Halaman Selanjutnya
img_title