Cerita Pak Minto tentang Ekspor Ikan Mas Koki Capai 60 Ribu Ekor di DSA Wajak Lor Tulungagung

Minto (46) bersama Ikan Mas Koki yang berkualitas ekspor.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Perihal perubahan signifikan ketika ikan dewasa dengan dua bulan terkadang bisa berubah warna maupun bentuk. Jika bentuk semakin bagus juga semakin besar. Hal tersebut tergantung pada pola perawatan.

Pria Bercelurit Rampok Minimarket Tulungagung Untuk Bayar Hutang

Pria yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan 'Tirto Mulyo Asri' kategori madya ini menerangkan banyak anak kampus yang berdatangan untuk meneliti penyakit yang dialami ikan. Akan tetapi hinga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan ikan seperti penyakit kutu dan seterusnya.

Oleh sebab itu, ia bersama pembudidaya yang lain selalu mengawasi tingkat kadar pH air agar selalu stabil di angka 7. Di musim kemarau, perubahan cuaca ekstrem antara siang hari yang panas dengan malam hari yang dingin, membuat pH air turun drastis, sehingga ikan tidak kuat.

Mengenal Desa Wisata Keris yang Dikenal Dunia, Kerisnya Mempunyai Pamor yang Diminati Kolektor

Berbeda jika berada di akuarium yang memiliki filter penghangat ketika malam hari. Namun jika berada di kolam besar, Minto hanya mengandalkan secara manual pengaturan air dan pemberian pakan.

Ia mengaku ika hias milik kelompoknya dijual ke eksportir di Tangerang, Banten. Tak hanya pasar ekspor, ikan hias budidaya Tulungagung juga memiliki pasar lokal tersendiri di Jawa mulai daerah Jakarta, Jawa Tengah, hingga Surabaya.

Ngedusi Kucing Jadi Adat Warga Pelem Tulungagung Doa Meminta Hujan

Ikan Mas Koki yang memiliki great di bawah ekspor tak kalah menjanjikan bagi pecinta ikan hias. Banyak bibit maupun indukan yang telah dibesarkan di kelompok pembudidaya ikan 'Tirto Mulyo Asri'. Kendati demikian, cara mengawinkan indukan, Minto mengaku melakukan silang peranakan untuk menjaga kualitas.

"Kalau ini disetel satu indukan tidak bagus, kalau tidak begitu anakan pertama disetel dengan silang ke anakan kedua. Kalau satu induk genetik kurang bagus, gampang sakit," paparnya.

Pria yang mulai belajar pengiriman ikan ke Jakarta dengan kerabatnya sejak tahun 1993 ini mengaku omzet ikan eksportir bisa menyentuh 30 sampai 40 ribu ekor. Ke depan, kelompoknya ingin sekali memperoleh izin ekspor supaya bisa mengirim sendiri ke luar negeri, lantaran kualitas ikan sudah masuk ke beberapa negara.

Halaman Selanjutnya
img_title