Sejarah Lato-Lato, Permainan Viral yang Digandrungi Masyarakat Indonesia

Lato-Lato
Sumber :
  • Youtube/Fikrifadlu

Jatim – Beberapa minggu ini dunia maya dihebohkan dengan permainan lato-lato. Hal ini menjadi gempar karena dimainkan oleh semua kalangan. Bahkan Presiden Joko Widodo mencoba memainkan yang tengah viral tersebut. Lato-lato dapat meningkatkan konsentrasi anak dan membantu tumbuh kembang.

Diduga Gelapkan Aset Desa, Mantan Kades Desa Miliader Gresik Ditahan Polisi

Di sisi lain, bagi yang belum mahir dapat membahayakan orang yang memainkannya. Maka perlu hati-hati. Karena bola kecil tersebut sangat keras dan dapat membuat lebam di daerah pergelangan tangan. 

Suara tek-tek itu dapat memancing penasaran seseorang untuk memainkannya juga. Bentuknya berupa bola dengan tali yang terdapat cincin pengait pada bagian ujungnya. 

Heboh Saksi Paslon Pilkada Sampang Tewas Dibacok, Polda Jatim Turun Tangan

Bermain lato-lato sekilas Nampak mudah, akan tetapi perlu teknik yang tepat untuk membenturkan kedua bola tersebut dengan tepat. Tanpa mengenai lengan atau tubuh lainnya.

Tahukah kalian jika lato-lato berasal dari luar Indonesia? Nah, kali ini Viva Jatim bakal menjelaskan darimana sebenarnya permainan ini berasal.

Ivan Sugiamto, Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud-Gonggong Resmi Jadi Tersangka

Dikutip dari berbagai sumber, bahwa permainan lato-lato sebenarnya berasal dari Amerika dan pernah tren di tahun 1970-an. 

Di benua Amerika, lato-lato mempunyai banyak nama. Di antaranya click-clacks, knockers, ker-bangers, atau yang paling populer clackers. 

Pada tahun 1970-an permainan ini sempat dilarang oleh pejabat setempat, karena bahan yang digunakan lato-lato terbuat dari kaca. Sehingga ketika berbenturan rawan terjadi pecah dan bisa mengenai tubuh seseorang.   

Di tahun 1966 Food and Drug Administration mengeluarkan peringatan untuk clackers. Dimana lembaga itu melakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui kecepatan gerakan dan potensi pecahannya.   

Hasilnya, mainan tersebut dilarang karena mengandung bahan radioaktif dan mudah terbakar.     Namun mainan yang viral di media sosial ini merambah ke Indonesia pada tahun 1990-an. Tetapi bahan yang digunakan bukanlah terbuat dari kaca, melainkan dari plastik sehingga lebih ringan dan aman ketika dimainkan.   

Di Indonesia, lato-lato mulai tenar kembali di penghujung tahun 2022 hingga masuk awal tahun 2023. Mainan ini juga tergolong murah dan harganya bervariasi, mulai Rp8.000 hingga Rp12.000 tergantung dari kualitas yang dijual di tiap daerah.   

Kata lato-lato berasal dari bahasa Bugis, dan di tiap daerah mempunyai sebutan yang berbeda. Di Makasar mainan ini disebut dengan katto-katto, sedangkan di Pulau Jawa masyarakat menyebutnya dengan ethek-ethek.