Menyingkap Fakta Mengapa Februari hanya Miliki 28 Hari

Ilustrasi Kalender Bulan Februari
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Dibanding bulan-bulan yang lain, Februari memiliki jumlah hari yang paling sedikit. Bila 11 bulan lainnya rata-rata memiliki 30 sampai 31 hari, namun Februari sendiri hanya memiliki 28 hari. Dan 29 hari pada tahun kabisat. 

Kaleidoskop 2023: Artis Indonesia yang Pernikahannya Jadi Sorotan Publik

Di tahun 2022 dan 2023 ini, Bulan Februari hanya memiliki 28 hari. Sedangkan tahun 2020 lalu memiliki jumlah 29 hari. Adapun bulan yang lain memiliki jumlah hari rata-rata 30. 

Sebagai bulan kedua dalam kalender Gregorian modern, Februari erat kaitannya dengan kalender Romawi pertama. Yakni memiliki perbedaan struktur mencolok dari varian selanjutnya. Berikut ini ulasan mengapa Februari memiliki hari lebih sedikit, dilansir dari Viva Edukasi.

Resolusi Seks 2023, 3 Tips Ini Bikin Greget hingga Meresap ke Ubun-ubun

Leluhur tertua kalender Gregorian, yakni kalender Romawi pertama, memiliki perbedaan struktur yang mencolok dari varian selanjutnya.

Kalender tersebut tidak terdiri dari 12 bulan, melainkan hanya memiliki 10 bulan. Kalender Romawi pertama memiliki total 304 hari, dengan rincian 6 bulan masing-masing memiliki 30 hari dan 4 bulan yang memiliki jumlah 31 hari.

Lakukan 4 Langkah Membangun Pola Hidup Sehat di Tahun 2023

Namun, raja Romawi Numa Pompilius ingin menghindari angka genap dalam kalendernya, karena takhayul Romawi pada saat itu menyatakan bahwa angka genap adalah sial. Dia mengurangi satu hari dari masing-masing bulan yang terdiri dari 30 hari untuk menjadikannya 29.

Sehingga jumlah hari dalam setahun kalender Romawi adalah 298 hari. Tahun lunar terdiri dari 355 hari yang sebenarnya adalah 354.367 hari. Menyebutnya 354 hari akan membuatnya menjadi tahun sial. Artinya, dari 298 hari dalam tahun kalender Romawi, tersisa 56 hari untuk bisa menyamai jumlah hari pada tahun lunar.

Halaman Selanjutnya
img_title