Polemik Mahfud MD Mengingatkan Perang Dingin Gus Dur dengan DPR

Mahfud MD dan lukisan almarhum Gus Dur
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Polemik yang menimpa Menkopolhukam Mahfud MD dengan DPR RI soal transaksi janggal Rp349 Triliun, mengingatkan pada perang dingin antara almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan DPR RI. Baik Mahfud MD maupun Gus Dur, keduanya tak segan-segan melontarkan ragam sindiran kepada wakil-wakil rakyat itu.

Polda Jatim Tetapkan Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar

Bermula dari pernyataan Mahfud MD yang secara terang-terangan menyatakan bahwa ada transaksi mencurigakan senilai Rp349 Triliun di Kementerian Keuangan. Hal itu dengan lantang dinyatakan Mahfud ke sejumlah awak media.

Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan menilai bahwa apa yang dilakukan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tidak dibenarkan. Bahkan Ia diancam akan dilaporkan dan dipidanakan karena telah mengumbar aib lembaga negara. 

Raup Ratusan Ribu Suara, Mas Ibas Ucapkan Terima Kasih ke Pemilih

Namun bukannya ciut, nyali Mahfud MD untuk meladeni para anggota parlemen malah makin menjadi-jadi. Hingga di akun media sosial pribadinya, menantang balik sejumlah anggota DPR RI yang sempat melontarkan pernyataan pedas kepadanya. Sebab Mahfud MD dengan tegas mengatakan bertanggung jawab atas data-data yang disampaikan.

"Saudara data ini valid, tinggal dipertemukan saja nanti dengan Bu Sri Mulyani, nggak ada data yang berbeda," kata Mahfud MD, Rabu, 29 Maret 2023.

Ronald Tannur Terdakwa Pembunuhan Dini Mulai Disidang, Terancam 15 Tahun Penjara

Sebagai Ketua Komite Nasional Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Mahfud MD sangat meyakini bahwa data yang dipegangnya merupakan data primer dari PPATK dan tentu dapat dipertanggungjawabkan validitasnya.

Di kesempatan lain, Mahfud MD juga tak segan-segan menyebut DPR sebagai makelar kasus atau markus. Ia merasa aneh dengan DPR, karena acap kali marah-marah dalam rapat namun belakangan titip kasus.

“Sering di DPR ini aneh. Kadangkala marah-marah gitu, enggak tahunya markus dia. Marah ke Jaksa Agung. Nantinya datang ke kantor Kejagung titip kasus," kata Mahfud pada Rabu, 29 Maret 2023.

Tentu saja, para anggota dewan berang dengan pernyataan tersebut. Pernyataan Mahfud itu langsung menuai respons keras dari sejumlah anggota Komisi III yang hadir dalam rapat. Mereka mengajukan interupsi.

"Pimpinan mohon dicatat. Saya kebetulan pimpinan MKD. Saya minta Pak Mahfud apa memang benar ada data yang soal markus anggota DPR, disampaikan saja sekarang," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman.

Lalu, Mahfud pun cepat merespons. Namun tetap pada prinsipnya tak akan mencabut perkataan bahwa DPR Makelar Kasus atau Markus.

“Saya sampaikan sekarang," kata Mahfud MD menyergah.

Keberanian Mahfud MD menyindir para anggota dewan itu tak jauh berbeda dengan keberanian Presiden RI ke-4 itu. Kala itu, Gus Dur seringkali berseteru dengan DPR RI dan tak jarang melontarkan sejumlah pernyataan menohok.

Di antara sindiran Gus Dur kepada DPR RI yang tentu menjadi sorotan adalah menyebut ulah DPR seperti anak-anak TK. Sindirannya ini dilayangkan pada saat ia menghadiri sidang paripurna terkait pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.

"Keterangan saya tidak begitu dipahami karena memang enggak jelas bedanya antara DPR dan TK," ujarnya.

Sindiran Gus Dur tersebut mengundang reaksi sejumlah anggota DPR. Beberapa dari mereka menuntut agar Gus Dur menarik ucapannya. Tak lama berselang, Gus Dur menjelaskan bahwa ucapannya hanya sebatas humor belaka.

Sindiran dari Gus Dur kembali dilayangkan saat terjadi ketegangan antara Koalisi Kerakyatan dengan Koalisi kebangsaan. Gus Dur kala itu menyebut bahwa sikap DPR bukan semakin baik, tetapi malah semakin mundur.

Gus Dur menyinggung sindiran sebelumnya yang mengatakan DPR bak anak-anak TK.

"DPR sekarang biarkan saja seperti ini. Termasuk adanya komisi tandingan dari Koalisi Kerakyatan. Karena DPR bukan taman kanak-kanak lagi tetapi sudah melorot menjadi Playgroup," tandasnya.