Mengenal Hari Raya Ketupat, Beda Puasa Beda Pula Lebarannya

Ilustrasi ketupat
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Masyarakat di Indonesia hari ini tengah merayakan Hari Raya Ketupat, suatu perayaan layaknya lebaran di hari kedelapan Bulan Syawal. Secara syariat Islam, tradisi yang satu ini memang tidak ditemukan di berbagai literatur Keislaman. Namun demikian, tradisi yang satu ini memiliki substansi yang baik. Karenanya tetap dipertahankan hingga hari ini. 

Menilik Sejarah dan Makna Lebaran Ketupat, Sudah Ada Sejak Era Wali Songo

Bila sebelumnya umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri, suatu perayaan kemenangan setelah sebulan penuh lamanya berpuasa. Kini, mereka juga tengah merayakan kemenangan kembali dengan corak yang berbeda. Setelah satu pekan melaksanakan puasa sunnah di Bulan Syawal, kini saatnya mereka merayakan kemenangannya dengan lebaran ketupat. Karena itu, beda puasa beda pula lebarannya.

Puasa 6 hari di bulan Syawal yang dimulai pada hari kedua bulan Syawal akan berakhir pada tanggal 7 Syawal, sehingga makna tradisi lebaran ketupat ini adalah sebagai perayaan selesainya puasa 6 hari di bulan Syawal ini. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW, karena keutamaannya yang sangat besar. Oleh karena itu, nabi Muhammad SAW bersabda:

Dinilai Berbahaya, Ratusan Balon Udara di Trenggalek Diamankan Polisi

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim).

Buya Yahya: Bagaimana Hukum Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang di Ramadan?

Sesuai namanya, masyarakat selalu menghadirkan ketupat sebagai kuliner dasar untuk disantap bersama keluarga, kolega maupun tetangga di mushalla atau masjid. Secara akar historis, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan lebaran ketupat ini. Namun pada umumnya, ketupat menjadi menu dasar yang wajib ada. 

Sunan Kalijaga merupakan orang pertama yang memperkenalkan makna tradisi lebaran ketupat pada masyarakat Jawa. Saat itu ada dua istilah yang dikenalkan oleh Sunan Kalijaga yaitu, Ba’da Lebaran yang merupakan tradisi silaturahim dan bermaaf-maafan setelah shalat Idul Fitri, dan Ba’da Kupat yang merupakan perayaan seminggu setelahnya.

Halaman Selanjutnya
img_title