Sejarah Tombak Kiai Upas dari Kerajaan Mataram (II)

Tombak Kiai Upas di Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA JatimTombak Kiai Upas menyimpan sejarah panjang yang juga sebagai salah satu benda pusaka penanda Hari Jadi Tulungagung. Tombak Kiai Upas ditempatkan di Pendopo Kanjengan Kiai Upas yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Pendopo Kongasarum Kusumaningbongso.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Setelah lidah ular berubah menjadi sebuah pusaka Lidah Baru Klinting Kiai Upas, badan ular yang lepas berlari ke pantai selatan pun sama. Berubah menjadi sebatang kayu yang bakal menjadi landean atau gagang pusaka Tombak Kiai Upas.

Kesaksian sejarah diceritakan oleh Juru Kunci Tombak Kiai Upas, Winarto (69). Pusaka tersebut disimpan oleh Ki Wanabaya yang merupakan punggawa Kerajaan Kediri pada tahun 1200an Masehi. Ia melakukan pengembaraan ke barat arah Kerajaan Mataram Islam.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

"Ketika sudah tua, Ki Wonoboyo meninggal dan mempunyai keturunan. Yang meneruskan adalah anaknya laki-laki Ki Mangir, seorang yang digdaya dan memiliki kawula (pengikut) yang banyak," bebernya.

Berhubung wilayah yang ditempati Ki Mangir masuk daerah kekuasaan Kerajaan Mataram, pihak kerajaan merasa sangsi kenapa tidak sowan ke kerajaan dengan pengikut yang banyak. Suatu ketika, Kerajaan Mataram mengadakan 'Andong' atau Tayuban —sebuah kesenian yang menampilkan tari unsur keindahan dan keserasian gerak.

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi

"Namun, kegiatan tersebut dibuat berkeliling wilayah kekuasaan Mataram. Dan yang melakukan adalah dari perempuan yang berasal dari kerajaan," ulasnya.

Juru kunci Tombak Kiai Upas yang sudah 26 tahun ini mengisahkan, saat rombongan sampai di rumah Ki Mangir, beliau tertarik. Hingga akhirnya menikahlah Ki Mangir dengan keturunan Kerajaan Mataram Islam.

Halaman Selanjutnya
img_title