Di Era Transisi, Gas Bumi Bisa Jadi Energi Alternatif!

Petrokimia Gresik Dukung Pengembangan Energi Bersih Green Hydrogen
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Penggunaan energi fosil masih diperlukan untuk mencukupi kebutuhan energi masyarakat, di tengah periode transisi menuju penggunaan energi terbarukan secara menyeluruh. Hal ini disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Puluhan Tahun Nebeng Tetangga, Pasangan Lansia di Lamongan Kini Bisa Nikmati Listrik

Dikutip dari VIVA, Jumat, 17 November 2023, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra mengatakan, salah satu energi fosil yang harus terus dikembangkan pada masa transisi energi, antara lain adalah energi gas bumi.

"Sebagai energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi dan batu bara, gas bumi juga dapat dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum beralih 100 persen ke Energi Terbarukan di sektor transportasi dan juga pada pembangkit listrik," kata Mirza dalam keterangannya, Kamis, 16 November 2023.

Geopark Ijen Resmi Dikukuhkan sebagai UNESCO Global Geopark, Begini Kata Gubernur Khofifah

Dia menambahkan, Kementerian ESDM akan tetap menggunakan energi fosil sebagai sumber energi sementara, selama masa transisi menuju Net-Zero Emission (NZE) di Indonesia.

"Kita tidak hanya membahas lingkungan, tapi kita juga perlu mempertimbangkan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan," ujar Mirza.

Mulai 1 Januari 2024 Beli LPG 3kg Pakai KTP, Kementerian ESDM Himbau Masyarakat Daftarkan Data Diri

Menurutnya, secara umum transisi menuju emisi nol bersih memerlukan perubahan, yang dapat dikategorikan ke dalam sejumlah pilar seperti misalnya peningkatan intensitas energi yang membantu mengurangi biaya transisi.

Kemudian, dekarbonisasi pembangkit listrik untuk mengurangi emisi langsung di sektor ketenagalistrikan, serta peralihan ke bahan bakar rendah emisi.

Halaman Selanjutnya
img_title