Saat Bambang Haryo Sambangi Amaro, Petugas Damkar Sidoarjo yang Terobos Api

Bambang Haryo Soekartono saat mengunjungi kantor PMK Buduran.
Sumber :
  • Istimewa

Sidoarjo, VIVA JatimBambang Haryo Soekartono atau BHS menyambangi markas unit pemadam kebakaran (damkar) atau PMK Buduran, Kabupaten Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Di sana, dia memberikan penghargaan kepada Amaro Bagus Diana, petugas damkar yang berani menerobos api guna memadamkan kebakaran di Sukodono beberapa waktu lalu.

Khofifah Jamin Hewan Kurban Idul Adha 2025 di Jatim Bebas PMK dan LSD

Amaro adalah salah satu petugas damkar yang bertugas memadamkan api saat kebakaran terjadi di sebuah pom mini yang diduga jadi tempat penimbunan BBM di Sukodono beberapa waktu lalu. Ia nekat menerobos area panas untuk memadamkan api. Akibatnya, Amaro mengalami luka bakar.

"Saya hadir ke sana untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada salah satu petugas Damkar Amaro Bagus Diana yang telah rela berkorban tanpa memikirkan keselamatan dirinya menerobos api dan menghadapi empat ledakan tersebut yang akhirnya mengalami trauma dan kehabisan napas," kata BHS pada Selasa, 21 November 2023.

Pemkab Sidoarjo Berkomitmen Turunkan Angka Stunting

Saat disambangi BHS, Amaro sudah pulih dan bertugas lagi. Pendiri BHS Peduli itu lantas mengecek alat perlengkapan atau APD yang digunakan petugas PMK Buduran. BHS merasa miris karena alat perlengkapan petugas PMK di Buduran memikiki tingkat keamanan dan kesalamatan yang rendah. 

Saat pengecekan, lanjut BHS, kondisi APD petugas pemadam yang harusnya ada sebagai ujung tombak untuk menerobos api dan kerusakan bangunan, ternyata dari 5 pasang sepatu safety yang ada untuk melakukan pemadaman kondisinya sudah rusak semua. 

DPR RI Ajak Warga Sidoarjo Sukseskan Program MBG

"Hanya tinggal satu pasang yang kondisinya sudah aus dan empat pasang lainnya hanya sepatu karet yang dibeli sendiri yang tidak layak menghadapi api dan benda-benda tajam yang ada di tempat musibah tersebut. Dan bahkan ada petugas damkar yang sampai tertusuk paku karena sepatu yang digunakan tidak safety," Imbuh BHS.

Melihat itu, anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2019-2024 itu langsung membantu 4 pasang sepatu safety untuk kepentingan petugas Damkar tersebut. Tetapi, kata dia, yang lebih memprihatinkan, dari semua petugas damkar, 70 persennya adalah tenaga honorer dengan gaji Rp2,4 juta. Sementara lainnya pegawai tetap dengan gaji yang hanya Rp2,9 juta.

Karena itu, BHS menekankan kembali kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo agar memberikan gaji dan apresiasi yang layak kepada petugas damkar. Sebab, kata dia, para petugas damkar adalah ujung tombak ketika musibah kebakaran dan lainnya terjadi. Tugas mereka juga berat dengan risiko terluka bahkan kehilangan nyawa.

"Mereka semua adalah ujung tombak penyelamatan nyawa dan barang publik yang seharusnya mempunyai gaji minimal standar penyelamat seperti yang ada di Basarnas, di mana standarisasi terendah gaji di Basarnas adalah 7 juta rupiah," kata BHS.

Lebih dari itu, papar BHS, fungsi petugas pemadam tidak hanya sebagai pemadam kebakaran saja, tetapi juga sebagai penyelamat dan menyelamatkan berbagai masalah yang mengancam keselamatan nyawa publik yang berhubungan dengan ganguan-gangguan alam, hewan dan sebagainya.

Maka seharusnya, lanjut BHS, tenaga-tenaga terampil dan berani tersebut harus mendapatkan perhatian upah yang cukup. Pemkab sudah seharusnya menjadikan tim damkar sebagai aset yang bisa menunjang kepercayaan pengusaha-pengusaha, baik industri maupun perdagangan yang ada di wilayah Sidoarjo.

"Termasuk juga perumahan pemukiman yang marak di Sidoarjo untuk bisa lebih percaya terhadap wilayah Sidoarjo yang telah mempunyai tim perlindungan terhadap musibah kebakaran di wilayahnya," ujar BHS.