Soto Madura atau Bebek Sinjay, Mana Paling Disukai Hasto Kristiyanto?

Hasto Kristiyanto di Rumah Makan Bebek Sinjay, Bangkalan.
Sumber :
  • Istimewa

Sehari sebelum menjajal bebek sinjay, Hasto juga menikmati soto khas Madura Tapak Siring di kawasan Dharmahusada, Surabaya. Di depot legendaris ini, pembeli bisa memilih soto dengan daging, babat, dan usus. 

Survei Indikator Politik: Gerindra Ungguli PDIP dan PKB di Jatim

“Kuahnya gurih. Memang rasanya berbeda dengan soto yang pernah saya coba sebelumnya. Ini enak sekali. “Dagingnya empuk dan lembut. Terasa sekali,” kata Hasto. 

Yang special di soto Tapak Siring, lanjut dia, nasi disajikan dengan bungkus daun pisang, sehingga aromanya pun lebih nikmat. Sajian taburan bawang goreng dan seledri semakin membangkitkan selera ketika menikmati soto legendaris tersebut. Hasto melengkapi sajian sotonya dengan satu buah telur ayam rebus. 

PDIP Harap Prabowo Ikuti Jejak Mahfud MD yang Mundur dari Menteri

Hasto mengajak semuanya untuk bangga kepada kekayaan kuliner Nusantara. Bumbu-bumbunya khas, sangat unik sesuai karakter daerah. “Bahkan meski berasal dari satu jenis masakan, antar daerah itu beda cara masak dan penyajiannya. Rasanya pun bisa beda di tiap daerah, meski itu satu jenis masakan yang sama,” ujarnya.

Dengan kesadaran kekayaan kuliner itulah, lanjut Hasto, Bung Karno menginstruksikan adanya dokumentasi resep makanan Nusantara dalam buku “Mustika Rasa”. Buku setebal lebih dari 1.000 halaman itu berisi resep makanan Nusantara dari berbagai penjuru Tanah Air, terbit pada 1967.

Ganjar Kampanye Akbar di Sidoarjo, Sampaikan Tiga Poin ke Pendukung

”Bung Karno sejak dulu sudah memiliki kesadaran sejarah dan kesadaran budaya bahwa kekayaan rempah Indonesia bisa menghasilkan kekayaan kuliner yang sangat beragam, di mana sektor kuliner ini kemudian sangat dahsyat menggerakkan ekonomi lokal, menumbuhkan sentra ekonomi lewat warung, depot, rumah makan, restoran, kafe, warung kopi, lapo, dan sebagainya,” ujarnya.