Ahli Parenting Ungkap Pola Asuh Anak agar Tak Jadi Korban atau Pelaku Bullying

Ilustrasi anak SD
Sumber :
  • Unsplash

Surabaya, VIVA Jatim – Perilaku bullying belakangan ini kerap mengancam anak-anak di sekolah. Hal demikian membuat para orang tua menjadi was-was dengan keamanan dan kenyamanan anak saat belajar di sekolah. 

Gandeng BHS Peduli, PT DLU Kembali Bantu Para Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Dikutip dari VIVA, Rabu, 13 Maret 2024, seorang Psikolog dan Ahli Parenting Irma Gustiana mengatakan, generasi sekarang ini memang lebih terdidik namun juga berisiko terkena kesehatan mentalnya. Hal itu dikarenakan bullying secara verbal maupun dari cyber.

Menurutnya, orang tua dan sekolah merupakan dua lembaga yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan kejiwaan anak-anak.

Evakuasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi: 1.043 Diungsikan, 9 Tewas dan 1 Kritis

“Berbicara terkait pengasuhan, sekolah dan orang tua adalah dua lembaga terbesar yang memiliki kontribusi terhadap perkembangan kejiwaan, perkembangan kepribadian, dan juga karakter anak. Karena mereka ini kan nanti di 2045 yang akan menjadi leader di negara ini,” ujarnya.

“Remaja usia 13-15 tahun ini di fase kritis, di fase krisis, sehingga menjadi tugas penting sekali bagi orang tua dan juga sekolah untuk saling berkesinambungan memberikan banyak sekali edukasi terkait mana yang boleh, mana yang tidak boleh terkait pemanfaatan digitalisasi,” pungkasnya.

Pj Gubernur Adhy Soroti Maraknya Kekerasan di Pesantren, Sebut Keamanan Harus Ditingkatkan

Lebih lanjut, ketika orang tua membiarkan anak mereka mengakses gadget tanpa ada batasan waktu, maka akan berdampak dalam perkembangan psikologis anak.

“Karena kalau kita bicara terkait pengasuhan ketika orang tua tidak peduli terhadap apa yang dilihat anak, tidak peduli durasi waktunya, tidak peduli dengan siapa anak bermain di dunia maya, maka akan berdampak sekali terhadap perkembangan psikologisnya (anak),” bebernya.

Halaman Selanjutnya
img_title