Ahli Parenting Ungkap Pola Asuh Anak agar Tak Jadi Korban atau Pelaku Bullying

Ilustrasi anak SD
Sumber :
  • Unsplash

Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah membangun komunikasi baik tanpa tindakan kekerasan. Komunikasi menjadi hal inti daripada pola asuh ideal anak. Dengan cara komunikasi terbuka tanpa kekerasan, anak akan mudah dikontrol dan dikendalikan.

Simak 3 Cara Blokir WhatsApp tapi Foto Profil Tetap Ada

“Yang pertama sih sebetulnya kalau keluarga itu intinya adalah komunikasi. Berarti memang orang tua dan anak itu perlu membuka cara komunikasi terbuka dengan anak. Tapi, berkomunikasi dengan anak hindari yang namanya kekerasan,” tandasnya.

“Seringkali kita bicara dengan anak dengan kasar, dengan hukuman, dengan tidak positif terhadap anak. Sehingga anak menjadi menolak untuk berkomunikasi dengan orang tua. Jadi saran terbaik adalah buka komunikasi ramah dengan anak, kemudian setelah komunikasi dengan anak, kita (orang tua) bisa menyampaikan edukasi terkait mana yang boleh, dan yang tidak terkait dengan bullying, terkait dengan pelecehan, pornografi, dan juga boundaries (batasan diri),” terangnya.

Tips Parenting Ala Khofifah: Urgensi Kenalkan Pengetahuan Agama Sejak Dini

Lalu kemudian, kata Irma, bekerjasama dengan pihak sekolah. Hal ini karena sesuatu yang berkelanjutan. Sehingga memang nilai-nilai dalam pemanfaatan digitalisasi media sosial dan internet itu sama antara nilai di rumah dengan nilai yang diajarkan di sekolah. Orang tua juga disarankan untuk mau belajar dalam mendidik anak.

“Kemudian orang tua juga harus mau jadi orang tua yang mau belajar. Karena belajar ini kan sepanjang masa sebagai orang tua. Harus tahu apa yang sekarang di gemari anak remajanya, sehingga bisa nyambung saat berkomunikasi. Kalau nyambung sama orang tua, sefrekuensi itu rasanya nyaman diajak diskusi,” kata Irma menjelaskan.

Pria Ini Nekat Keroyok Teman Dekat Mantan Pacar Gegara Cemburu

Tips terakhir yaitu orang tua harus lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak. Ketika mengetahui ada perubahan, maka orang tua akan segera bertindak tegas dan segera meminta bantuan kepada pihak yang lebih berpengalaman.

“Dan yang terakhir memang perlu segera menjadi peka terhadap sebagai orang tua mengetahui tanda-tanda perubahan dari emosi dan perilaku anak, sehingga ketika ada sesuatu hal terkait dengan aktivitas bullying, kekerasan, atau hal-hal lain itu orang tua segera bisa antisipasi, bekerja sama dengan sekolah dan minta bantuan dari expert,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title