Kenali Gejala Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus di Musim Hujan dan Banjir

Leptospirosis berasal dari bakteri kencing tikus
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Beberapa bulan terakhir, Indonesia dihadapkan dengan cuaca ekstrem hingga hidrometeorologi. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir hingga longsor pun terjadi di sejumlah daerah. Realitas ini nyaris bisa dikatakan rutin terjadi setiap tahun. 

8 Kecamatan Terdampak Luapan Banjir Akibat Hujan Deras di Trenggalek

Terlepas dari hal itu, musim hujan dan banjir ternyata juga membawa risiko bagi kesehatan. Salah satu yang penting diwaspadai adalah leptospirosis. Penyakit yang dikenal dengan bakteri kencing tikus

Dikutip dari VIVA, Selasa, 26 Maret 2024, penyakit kencing tikus' ini disebabkan oleh bakteri Leptospirosis yang terdapat pada air kencing tikus yang terkontaminasi. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir mata, hidung dan mulut.

Waspada 5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran

Leptospirosis memiliki gejala yang beragam dan dapat menyerupai penyakit lain, sehingga sering kali sulit untuk didiagnosis, melansir dari Kemenkes, berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Gejala Leptospirosis 

Libur Lebaran, Dokter Imbau Warga RI Waspada Flu Singapura dan DBD

1. Demam tinggi hingga 39 derajat celcius, demam berlangsung selama 2-7 hari serta bisa disertai dengan menggigil.

2. Nyeri otot yang parah, terutama dibagian betis, paha dan pinggang yang rasa nyerinya seperti ditusuk-tusuk.

3. Sakit kepala yang parah hingga berdenyut dan bisa disertai dengan pusing dan mual.

4. Gejala lainnya seperti batuk kering, diare, ruam pada kulit, mata merah, nyeri perut, muntah, lemas bahkan hingga sesak nafas.

Jika anda mengalami gejala di atas, terutama setelah terpapar air banjir atau lingkungan yang tercemar kotoran tikus, segera periksakan diri anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pencegahan Leptospirosis

1. Hindari kontak langsung dengan air banjir atau genangan air yang terkontaminasi.

2. Gunakan alas kaki yang menutupi seluruh kaki saat beraktivitas di luar ruangan.

3. Tutup luka terbuka dengan plester kedap air.

4. Lakukan senitasi lingkungan secara rutin untuk mencegah berkembang biaknya tikus.

5. Bersihkan dan desinfeksi area yang terpapar air banjir.

6. Vaksinasi hewan dan peliharaan terhadap leptospirosis.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Waspada Leptospirosis di Musim Hujan dan Banjir: Kenali Gejalanya Segera!