Rutin Pantau Tekanan Darah Langkah Nyata Cegah Serangan Jantung dan Stroke

Dr dr Ade Armada Sutedja
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Rutin memantau tekanan darah merupakan langkah nyata dalam mencegah serangan jantung maupun stroke. Upaya itu perlu dilakukan karena penyakit kardiovaskular dan cerebrovascular tersebut berada di urutan atas dalam daftar penyebab kematian di Indonesia.

Jokowi Sebut Kematian akibat Stroke dan Serangan Jantung di Jatim Tertinggi Ketiga di Indonesia

Demikian disampaikan Direktur OMRON Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe. Menurut Tomoaki, salah satu tantangan utama dalam menekan prevalensi penyakit kardiovaskular masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemantauan tekanan darah secara teratur di rumah. 

"Padahal, dengan pemantauan rutin dan pengobatan, serta berbagi data yang lebih komprehensif dengan penyedia layanan kesehatan akan memastikan perawatan hipertensi yang lebih baik," kata Tomoaki di Surabaya, Senin, 20 Mei 2024.

60 Persen Calon Jemaah Haji Kabupaten Kediri Rentan Alami Hipertensi

OMRON adalah sebuah produsen alat kesehatan yang berkomitmen turut berperan aktif dalam pemantauan hipertensi untuk menghilangkan serangan jantung dan stroke sebagai visi jangka panjang menuju 'Going for Zero'.

Untuk mewujudkan nol kasus serangan jantung dan stroke, kata Tomoaki, perlu dukungan dan kolaborasi erat antara berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.

Konsumsi 5 Jenis Minuman Ini, Ampun Kendalikan Kadar Kolesterol

Untuk itu, OMRON akan aktif menjalankan kampanye mengajak orang-orang yang berisiko tinggi supaya sesering mungkin memantau tekanan darah mereka secara rutin di rumah. 

OMRON juga melakukan langkah berarti dengan mendonasikan alat tensi digital yang dinamakan Blood Pressure Monitor di berbagai negara.

Di Jawa Timur, OMRON mencatat telah mendonasikan 500 alat tensi digital kepada dokter umum dan klinik bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Jawa Timur.

"Donasi alat tensi digital ini diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Jawa Timur, terutama untuk penanggulangan hipertensi dan stroke," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Jawa Timur, Dr dr Ade Armada Sutedja menyatakan, banyak faktor resiko penyebab hipertensi yang dapat dicegah, seperti kebiasaan merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, jarangnya melakukan aktivitas fisik, konsumsi garam berlebihan, serta konsumsi alkohol.

Menurutnya, melakukan pola modifikasi gaya hidup dengan rutin dapat mengurangi hingga 15 persen kejadian komplikasi pada hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti menjaga asupan makanan dan minuman, dan rutin berolahraga.

Hal penting lain harus menghindari pemicu stress serta deteksi dini dengan pengukuran tekanan darah berkala meskipun tanpa ada keluhan. 

"Jika sudah terlanjur mengalami hipertensi, seseorang tetap dapat menjaga kualitas hidup dan harapan hidupnya dengan baik dengan menjalani pengobatan yang teratur dan mengukur tekanan darah secara berkala," bebernya.

Salah satu langkah pencegahan yang sederhana namun efektif adalah memiliki alat ukur tekanan darah di rumah yang mudah dioperasionalkan sewaktu-waktu dan akurat.

"Serta  berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jika tekanan darah di luar batas normal," tandasnya.