Melihat Proses Pengelolaan 1.400 Metrik Ton Sampah Kemasan Plastik Aqua di Gresik

Pekerja mengolah sampah botol plastik PET grade A.
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – PT Tirta Investama (Aqua) bersama PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik di Driyorejo, Kabupaten Gresik. Pengelolaan sampah plastik itu diperkirakan menghemat karbon emisi hingga 2,2 juta kilogram karbon.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik Tercover 52,5 Persen

Penandatanganan MoU dilakukan bersama oleh Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, dengan Ernest C Layman selaku CEO & Co-founder Rekosistem. Kepala Bidang di Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya dan DLH Kabupaten Gresik, serta pejabat pemerintahan di wilayah setempat, hadir menyaksikan.

Kemitraan mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan ini untuk mendukung ekonomi sirkular dan tanggung jawab produsen yang diperluas (EPR/Extended Producer Responsibility). Seremoni ditutup dengan kunjungan lapangan ke Fasilitas Pemulihan Material Reko Hub di Driyorejo.

Kalahkan TNI AL di Final, Petrokimia Gresik Juara Livoli 2024

Pengumpulan 1.400 ton metrik sampah plastik dalam program ini memiliki potensi penghematan karbon emisi hingga 2,2 Juta kilogram karbon dari inisiatif daur ulang sehingga mengurangi ketergantungan pada penggunaan virgin plastic.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan dan Pemanfaatan Limbah DLH Kota Surabaya, Mohamad Amin mengatakan, Kota Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan-permasalahan yang sama dengan kota lain, khususnya dalam menangani masalah limbah sampah. 

Dukung Khofifah-Emil, Jaringan Kiai Santri Nasional Gresik Gelar Selawat Akbar

“Setiap hari Kota Surabaya menghasilkan sampah yang pembuangannya tersebar di TPA, TPA3R, dan beberapa bank sampah. Kolaborasi Aqua dan Rekosistem ini adalah implementasi konkret dari EPR yang  menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di Surabaya dan kota-kota penyangganya,” katanya.

Sejak 1993, Aqua telah menginisiasi program untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi dengan mengembangkan Program Aqua Peduli. Berlanjut pada 2018, Aqua meluncurkan #BijakBerplastik, yang merupakan bentuk komitmen mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan untuk mencapai ambisi “Recover more than we use”.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, Aqua selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama dan mengedepankan dampak pada lingkungan. 

“Kami berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan Danone Impact Journey ,“ kata Karyanto.

“Optimalisasi kemasan adalah salah satu wujud memelihara kelestarian lingkungan. Kami merancang kemasan yang 100 persen dapat digunakan kembali, dan didaur ulang. Riset dan inovasi dalam kemasan terus kami dorong untuk mendukung upaya closed-loop recycling dari botol menjadi botol lagi  dan berdampak yang positif bagi lingkungan,” tambahnya.

Sementara itu, Rekosistem sebagai mitra strategis adalah perusahaan rintisan yang beroperasi di bidang clean and climate tech. Perusahaan ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah, yaitu pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan, dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem untuk mengubah limbah menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.

Ernest C. Layman, CEO & Co-founder Rekosistem menegaskan bahwa misi utama Rekosistem adalah untuk berkontribusi pada peningkatan tingkat daur ulang sampah sekaligus mendorong terciptanya kebiasaan #PilahKemasSetor sampah untuk daur ulang. 

“Fasilitas kami ini fokus pada sampah kemasan plastik PET, PP dan PE. AQUA mendukung pengadaan mesin press, penambahan manfaat ekonomi bagi 100 penyortir sampah, bantuan modal untuk pembelian material kemasan dari 50 jaringan sektor informal, serta edukasi ke konsumen tentang kampanye #BijakBerplastik,” katanya.