Kiat ACI Tingkatkan Kinerja Driver, Ojek Online Asli Bikinan Arek Suroboyo

Driver ACI Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA JatimACI memberikan terobosan yang berbeda tidak hanya di sisi Aplikasi namun juga pelayanan driver. Driver ACI memiliki ikatan emosional dengan ACI baik secara brand maupun management.

Ada Ojek Online Baru di Kota Surabaya, Bayar Bisa Dicicil

"Saya mewajibkan seluruh GM, manager area, hingga programmer kami turun temui driver untuk temu kenali masalah," kata CEO ACI, Mirza, Jumat, 30 Agustus 2024.

Ketika ditanya kenapa driver mau berjuang untuk ACI. Mereka rata-rata menjawab bahwa ACI memperlakukan mereka lebih dari sekedar Mitra. Driver betul-betul menjadi bagian dari ACI. Kami para driver diajak ikut berjuang untuk ACI, mulai dari ikut mengenalkan ke sekolah-sekolah, event car free day, dll.

Tak Perlu Risau, ACI Siap Layani Kebutuhan Masyarakat di Momen Lebaran 2024

Mungkin ada yang bertanya kenapa kami mau seperti itu, ya karena kami melihat bahwa ACI ini memang berbeda. Brand ini dimiliki 100% oleh Arek Suroboyo. CEO nya juga turun langsung dan kami sama-sama berkomitmen bahwa ACI ini sampai kapan tidak akan dilepas ke Investor Asing seperti ojek online lain. Ini media kita berjuang bersama.

"Segala macam bentuk program marketing ACI, tidak akan pernah menjadi beban bagi para driver ACI. Driver ACI tetap dibayar penuh sesuai tarif normal" Ungkap CEO ACI.

Komitmen ACI Wujudkan Kedaulatan dan Kesejahteraan Ekonomi Bangsa Indonesia

ACI adalah ojek online yang berfokus untuk menghasilkan profit dan tidak jor-joran diskon. Hal ini dibuktikan dengan program CSR 1.000 Anak Yatim yang sedang dijalankan oleh ACI

"Kami ingin ACI jadi perusahaan yang sehat. Kami berusaha sekuat mungkin agar bisa profit sejak awal membangun ACI agar manfaat kami bisa lebih luas. Salah satunya ya program CSR untuk Anak Yatim ini"

ACI berharap masyarakat Jawa Timur dan Indonesia memprioritaskan untuk memilih Ojek Online yang bersifat jangka panjang, sehat secara bisnis dan bisa merangkul dengan baik mitra mereka

"Kami tidak ingin pertumbuhan yang pragmatis. Era disrupsi startup telah usai, saat ini adalah era kolaborasi dan pertumbuhan bersama."