4 Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Wajib Dicoba!

Ilustrasi Stress.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA JatimStres sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan termasuk dalam bagian kesehatan mental yang sering ditemui, terutama di Indonesia. 

Jokowi Resmikan RS Vertikal Surabaya: Jangan Berobat ke Luar Negeri

Banyak hal yang bisa bikin kita stres, mulai dari pekerjaan yang menumpuk, masalah keuangan, sampai konflik dengan teman atau keluarga.

Pada peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan empat kunci menjaga kesehatan mental di tempat kerja.

AMTI Sebut Peraturan Turunan PP Kesehatan Abaikan Aspirasi Ekosistem Tembakau

Hal itu disampaikan Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Imran Pambudi. Ia menjelaskan, hal pertama yang perlu diimplementasikan adalah jam kerja yang wajar, supaya bekerja menjadi lebih efisien dan ketika pulang bisa mengurus hal-hal lain.

“Sekarang kan sampai saat ini aturannya 8 jam. Dari 8 jam ini harusnya bisa diatur secara efektif dan efisien supaya tidak membuang kerjaan di luar jam kerja,” ujarnya dilansir dari 

4 Langkah Efektif Atasi Stres Karyawan, Nomor 3 dan 4 Kerap Diabaikan

Yang kedua, lanjut Imran, memberikan akses pelayanan kesehatan jiwa seperti konseling atau pelatihan-pelatihan manajemen stres. Dia mencontohkan, Kementerian Kesehatan mempromosikan skrining kesehatan jiwa dan menyediakan konseling bagi yang membutuhkan.

“Hal-hal itulah yang coba kami fasilitasi. Dan alhamdulillah tahun ini, yang mengisi skrining itu jauh lebih tinggi dibandingkan 2 tahun sebelumnya,” tuturnya.

Menurut Imran, yang ketiga adalah mendorong percakapan terbuka tentang kesehatan jiwa. Dia menyebutkan, sering ada anggapan orang harus tegar. Sehingga, masalahnya dipendam sendiri. Dia menilai hal tersebut tidak baik.Antara, Kamis 10 Oktober 2024.

“Jadi, kalau orang bilang, ada temannya curhat terus bilang, kamu kan baik-baik saja, itu enggak tepat. Yang tepat adalah, oke, kamu bermasalah, nikmati masalahmu, selesaikan, dan harus bangkit’,” katanya.

Inisiatif terakhir, sambung Imran, meningkatkan kesempatan kerja bagi orang-orang yang punya masalah kesehatan jiwa serius.

“Jadi, kita tidak boleh menstigma mereka, tapi berikan kesempatan dan berikan dorongan agar mereka bisa bekerja,” jelasnya.

Mengutip data 2022 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 8 orang di seluruh dunia memiliki masalah kesehatan jiwa.

“Dari Global Burden Disease tahun 2019 menunjukkan gangguan jiwa ini menjadi penyebab kedua year lived with disability di Indonesia,” tandasnya.