Berdayakan Masyarakat Rentan, Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional
- Istimewa
Fitri mengungkapkan program Kokolomboi Lestari berlokasi di Desa Leme-Leme Darat, Bungko, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah yang menyasar kaum rentan kelompok adat Togong Tanga diklaim mempunyai manfaat besar bagi masyarakat. Menurutnya, komunitas ini mengalami keterbatasan akses terhadap sumber daya dan akses utama terhadap sumber pemenuhan kebutuhan hidup.
Maka melalui pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, mendorong masyarakat adat untuk mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan melalui hilirisasi komoditas madu sekaligus pengembangan kawasan eko-edu wisata minat khusus.
"Saat ini, masyarakat Adat Togong-Tanga berhasil mengembangkan kawasan konservasi berbasis masyarakat lainnya di 6 Desa sekitar Kokolomboi melalui pelibatan 300 anggota dan memberikan peningkatan pendapatan serta menjadi pioneer dan pendamping dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di kabupaten Bangga Kepulauan," katanya.
Lebih lanjut, Fitri mengatakan ada juga program Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat yaitu pemenuhan kebutuhan dasar air bersih untuk masyarakat prasejahtera di Distrik Klasefet dan Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Sebelum program ini ada, masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih dari tampungan air hujan dan air sungai yang tidak layak dikonsumsi. Program ini mendorong masyarakat untuk terlibat di dalam pengolahan air dengan memanfaatkan teknologi bak sedimentasi dan filtrasi berbahan lokal. Sehingga kekeruhan dan derajad keasaman air berhasil diturunkan menjadi 174 mg/l dan 7, dari semula 280 mg/l dan 8,4.
Di samping itu, program ini turut mengimplementasikan teknologi panel surya untuk operasional pompa air. Hal ini bisa mengurangi emisi karbon dan pengendalian penggunaan air tanah sebesar 64.605 m2.
Sebanyak 1.808 kepala keluarga di dua distrik telah merasakan air bersih yang bersumber dari program ini. Masyarakat mampu menghemat pengeluaran biaya untuk air bersih, dari 3,2 juta rupiah per KK per tahun menjadi 600 ribu rupiah per KK per tahun.