Mengelola Kegagalan: Hikmah di Balik Hal yang Tidak Sesuai Rencana
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Kegagalan adalah kata yang sering dihindari, bahkan ditakuti. Namun dalam kenyataannya, setiap orang — tanpa terkecuali — pasti pernah mengalaminya. Rencana yang sudah disusun rapi bisa berantakan dalam sekejap. Target yang sudah dikejar dengan penuh semangat bisa meleset. Tapi, apakah kegagalan itu akhir dari segalanya?
Dalam banyak tradisi dan sumber inspirasi — baik agama, filsafat, maupun psikologi — kegagalan justru seringkali menjadi titik balik menuju pertumbuhan dan kedewasaan.
Apa Itu Kegagalan?
Kegagalan bukan sekadar tidak mencapai hasil yang diharapkan. Ia adalah bagian dari proses. Menurut John C. Maxwell dalam bukunya Failing Forward (2000), kegagalan hanyalah jalan menuju sukses, asalkan kita tidak berhenti belajar dan mencoba.
Bahkan dalam Islam, tidak ada istilah "kegagalan mutlak". Yang ada hanyalah ujian dan kesempatan untuk kembali bergantung pada Allah. Al-Qur'an menyatakan:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan bahwa apa yang tampak sebagai kegagalan seringkali menyimpan hikmah besar yang belum kita pahami.