80 Persen Keguguran karena Kelainan Genetik, Lewat PGTA di Morula Bisa Dideteksi

Peralatan PGTA di Morula IVF Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Banyak orang mengira bahwa keguguran saat hamil disebabkan karena goncangan tubuh ibu hamil (bumil) hebat, seperti jatuh dari tangga atau gegara makan nanas. Padahal, berdasarkan hasil penelitian, 70 hingga 80 persen keguguran terjadi karena faktor kelainan genetik.  

Kisah Kehamilan Nur Endah di Usia 46 Tahun dan Kesaksian Dokter Benny dari Morula

Soal faktor keguguran itu disampaikan dr Benediktus Arifin MPH SpOG(K) FICS dari Morula IVF Surabaya. “Faktanya, 70-80 persen keguguran di bawah usia 10 minggu disebabkan oleh kelainan genetik,” katanya dalam keterangan diterima VIVA Jatim, Minggu, 20 Juli 2025.

Untuk mencegah keguguran, lanjut Dokter Benny, panggilan akrab Dokter Benediktus, maka itu bisa dilakukan cara melakukan deteksi dini. Lewat teknologi Genetic Testing for Aneuploidy (PGTA) deteksi itu bisa dilakukan. Program ini bisa diikuti di tempatnya bertugas di Morula IVF Surabaya.

Jangan Asal Pakai, Ini Panduan Lengkap Pilih Skincare Aman untuk Ibu Hamil

Dia menjelaskan, PGTA adalah metode deteksi dini terhadap kelainan kromosom pada embrio sebelum proses transfer ke rahim. Pemeriksaan ini dapat menyaring embrio yang berpotensi mengalami kelainan genetik, seperti down syndrome, sehingga risiko keguguran bisa ditekan secara signifikan.

Menurut Dokter Benny, program yang dijalankan di Morula IVF Surabaya merupakan tonggak sejarah penting dalam layanan fertilitas di Indonesia. 

Program Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil Diklaim Hanya Ada di Indonesia

“Kalau kita lihat statistik, 1 dari 2 bayi tabung di Indonesia adalah bayi Morula. Artinya sudah ribuan keluarga terbantu. Kini, dengan program Lifetime PGTA, Morula tak hanya berupaya membuat pasien hamil, tapi juga memastikan embrio yang ditanam benar-benar sehat,” tutur Dokter Benny.

Dokter lain yang juga bertugas di Morula IVF Surabaya, dr Jimmy Yanuar Annas SpOG Subsp FER(K), menambahkan, PGTA sangat dianjurkan bagi wanita usia di atas 35 tahun, mereka yang pernah mengalami keguguran berulang atau yang gagal dalam program bayi tabung sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
img_title