Yuk Saksikan Deretan Fenomena Langka di Langit selama Bulan Juli

Ilustrasi Bulan Syaban
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Deretan fenomena langka di langit angkasa bakal terjadi selama bulan Juli 2023. Dimulai dari awal Juli, Bulan akan lewat dekat tiga planet tetangga tata surya bagian dalam Bumi, ditambah dua planet terbesar yang mengorbit Matahari.

Sampai Kapan Bumi akan Bertahan?

Dilansir dari VIVA, Jumat, 7 Juli 2023, pertama adalah raksasa gas Saturnus dan Jupiter, yang akan terlihat di sebelah Bulan sebelum Matahari terbit di awal bulan. Kemudian Merkurius, Venus dan Mars, akan bersinar mendekati Bulan sabit setelah Matahari terbenam.

Kelima planet dan satelit alami Bumi akan mudah terlihat dengan mata telanjang dari mana saja di dunia dengan langit cerah. Namun, teropong bintang yang bagus atau teleskop kecil yang bagus akan meningkatkan tampilannya.

Hari Ozon Sedunia, Tiga Sekolah Adiwiyata di Gresik Tolak Kemasan Plastik

Konjungsi pertama (peristiwa langit di mana dua objek tampak berdekatan di langit malam Bumi) antara Bulan dan Saturnus akan terjadi pada hari ini, ketika Bulan bungkuk yang memudar dengan pencahayaan 80 persen akan terlihat tepat di bawah Saturnus.

Kedua objek tersebut akan terbit di langit malam tenggara pada dini hari dan terlihat hingga fajar menyingsing. Kemudian pada 11 Juli, Bulan gibbous yang memudar dengan pencahayaan 37 persen, terletak sedikit di atas Jupiter akan terbit di timur saat larut malam. 

BuanterOne Jadi Penantang Satelit Starlink Elon Musk di Indonesia

Keesokan paginya, Bulan akan memudar menjadi 27 persen iluminasi dan akan terlihat tepat di bawah Jupiter. Merkurius, Venus, dan Mars -tiga planet berbatu lainnya di tata surya- akan dikelompokkan secara dekat dengan Bulan sabit bungkuk ramping di langit malam barat sore dari 19 Juli hingga 21 Juli.

Karena Bulan sabit akan menyala hampir 5 persen pada 19 Juli, bagaimanapun, ini akan menjadi malam tersulit untuk melihatnya dekat dengan planet berbatu. Itu juga berlaku untuk Merkurius, yang akan berada sangat rendah di cakrawala.

Halaman Selanjutnya
img_title