Makna dan Manfaat Puasa Senin Kamis Menurut Buya Yahya

Penceramah Buya Yahya
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Selain menunaikan ibadah puasa wajib di Bulan Ramadhan, umat Islam juga memiliki ibadah puasa sunnah, yakni puasa di hari Senin dan Kamis. Penentuan dua hari ini berkaitan erat dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Perjalanan Spiritual dan Keimanan: Makna Peristiwa Isra Miraj yang Luar Biasa

Dilansir dari VIVA, Selasa, 18 Juli 2023, Buya Yahya menjelaskan, bahwa puasa Senin dan Kamis tidak hanya memiliki akar sejarah yang kuat, melainkan juga terdapat raham manfaat luar biasa yang mungkin tak banyak diketahui. Salah satunya terhadap kesehatan tubuh manusia.

Puasa sunnah Senin Kamis, menurut Buya Yahya merupakan puasa yang menjwdi rutinitas Nabi Muhammad SAW. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengikuti agar manfaatnya juga tersebar luas kepada mereka yang meneladani prilaku baik Baginda Nabi.

Memetik Hikmah Peristiwa Isra Miraj, Pertanda Kebesaran Allah SWT Tak Terbatas

Lantas apa yang menjadi alasan Rasulullah SAW rutin berpuasa di hari tersebut? Buya Yahya menjelaskan bahwa Senin dan Kamis berkaitan dengan hari kelahiran nabi dan turunnya wahyu pertama kali.

Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, 571 M di Arab Saudi. Maka, hari kelahiran ini lah yang menjadi alasan bahwa hari tersebut bermakna dalam.

Kasus Suswono di Mata Habib Rizieq: hanya Terpeleset Lidah, Beda dengan Ahok!

"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadits ini. Kalau tidak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," kata Buya Yahya dikutip kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Alasan lainnya yang tak disadari umat muslim adalah di mana Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama pada hari Senin.

Makna ini patut didalami oleh umat muslim karena menjadi sebuah keagungan Nabi Muhammad diutus untuk membimbing umat muslim melalui wahyu tersebut.

"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat nabi diutus," ujarnya.

Maka dari itu, Nabi Muhammad rutin berpuasa di hari Senin dan Kamis karena mensyukuri hari kelahirannya yang diberikan sebagai takdir oleh Allah SWT. Serta, rasa syukur Nabi karena telah diberikan wahyu pertamanya yang mana muncul dalam hadist riwayat muslim.

“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim).

"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya maka kita agungkan kelahiran Nabi SAW maka muncullah istilah maulid nabi, dan memang kelahiran nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," ujarnya.

Hal lain yang juga patut dipahami adalah hari Senin merupakan waktu diberikannya amal Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT.

"Bagaimana amal disodorkan kepada Allah, sementara Allah sudah maha tahu, begitulah Allah yang membuat aturan dan jangan protes Allah," ungkapnya.

Lebih dalam, umat muslim diharapkan bahwasanya dapat memperhatikan kelebihan dari Nabi Muhammad SAW dan takdir Allah SWT. Serta, selalu mengingatkan sesama umat muslim untuk mendalami makna puasa sunnah di hari Senin dan Kamis.

"Pokoknya Senin dan Kamis itu selalu diperhatikan. Nabi tidak akan memperhatikan sesuatu ada kelebihannya dan kelebihannya sudah disebutkan tadi, bahwasanya kelebihannya itu di hari kelahiran nabi dan hari disodorkan amal ibadah nabi kepada Allah SWT," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Buya Yahya Ungkap Manfaat Puasa Senin-Kamis, Jangan Anggap Enteng!