Liburan ke Pantai Midodaren Tulungagung, Ada Penginapan Estetik hingga Scooter Listrik

Suasana Pantai Midodaren dari sudut lain.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Mengagendakan berlibur ke pantai masih menjadi pilihan bagi beberapa orang yang menginginkan suasana ombak dan semilir angin laut. Di Tulungagung sendiri, terdapat sebuah pantai memiliki penginapan estetik modern dan beberapa wahana yang bisa dinikmati di sepanjang pantai yaitu Pantai Midodaren.

Gedung UIN Tulungagung Terbakar Diduga Berasal dari Panel Listrik

Pantai Midodaren resmi dibuka pada pertengahan 2023, setelah belasan tahun tak terawat. Tempat ini menyediakan beberapa wahana dan fasilitas untuk memanjakan wisatawan untuk merasakan suasana pantai dengan konsep modern dan go green yang memiliki penginapan estetis hingga scooter listrik.

Wisata Pantai Midodaren ini bisa dikatakan menjadi ikon kota marmer. Beberapa wahana yang siap memanjakan pengunjung diantaranya adalah hunian klasik seperti rumah eskimo, gocar, kolam renang, scooter listrik, jogging track, hingga lokasi camping ground.

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

"Disini tidak ada yang menggunakan biodiesel, semuanya menggunakan aki. Baik gocar, scooter listrik, dan nantinya beberapa permainan yang betul-betul go green," turur Dirut PT Taman Wisata Soemo Suparto, Irjen Pol (Purn) Muji Waluyo saat Opening Ceremony pertengahan tahun ini.

Sementara untuk harga list penginapan Semilir Resort dibanderol mulai Rp 900.000 yaitu tipe standart dan Rp 1.250.000 untuk tipe family. Lokasi penginapan dibawah pepohonan cemara serta menghadap pantai beberapa puluh meter dari bibir pantai menambah suasana nyaman kembali ke alam.

DPRD Jatim Beri Saran Gandeng Swasta untuk Proyek Pansela

Wahana lain bagi yang ingin olahraga, wisatawan bisa menggunakan fasilitas kolam renang. Luas kolam renang 600 meter persegi terbagi dua diperuntukkan dewasa dan anak-anak. 

Jenis kolam renang memakai konsep infinity pool. Yaitu sebuah kolam renang mempunyai luapan air di salah satu sisi. Alhasil, kolam renang tersebut bisa menimbulkan efek visual berupa tampilan air yang tidak terbatas.

"Membuat anak-anak senang bermain di kolam renang, serta melihat laut lepas lantas difoto. Bisa menjadi pengalaman seolah-olah seperti menyelam," papar Irjen Pol (Purn) Muji.

Akses menuju lokasi, pengunjung tidak terlalu kesulitan, karena jalur melewati Jalur Lintas Selatan (JLS) cukup mulus dan lebar. Tepatnya masuk di Desa Besuki Kecamatan Besuki, hanya memakan waktu kurang lebih 57 menit atau 30 KM perjalanan dari pusat Kota Tulungagung.

Melewati Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Bandung dan Kecamatan Besuki ke arah Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek. Karena menuju lokasi Pantai Midodaren satu jalur ke beberapa pantai di sebelah kiri JLS.

Dahulu, sebelum ada pintu masuk jadi, mele ke Pantai Gemah dan Bayem hari biasa Senin-Jum'at Rp 5.000 sedangkan khusus hari Sabtu-Minggu per orang Rp 7.500. Sementara parkir untuk sepeda motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000 serta bus Rp 10.000.

 

Suasana Pantai Midodaren dari sudut lain.

Photo :
  • Instagram: @midodarentulungagung

 

Saat ini berhubung pintu masuk sudsh langsung dari JLS Tulungagung-Trenggalek, pengunjung dengan mudah mengakses loket membayar Rp 15.000. Nominal tersebut sudah termasuk parkir sekaligus asuransi untuk wisatawan.

Harus sedikit berhati-hati, karena akses setelah loket masuk melalui turunan perbukitan curam. Pemandangan yang luas dengan hamparan laut dari ketinggian memberikan suasana sejuk. Ditambah lagi, ada jalur untuk paralayang searah dengan masuk.

Sementara, saat sudah masuk di lokasi, pengunjung disuguhkan pemandangan pantai membentang luas. Pepohonan cemara yang rindang menambah kesejukan menyusuri perjalanan beberapa ratus meter sebelum sampai lokasi.

Perlu diperhatikan bagi pengunjung saat ombak agak besar untuk tidak bermain air di pantai. Selain itu, sampah masih menjadi pekerjaan rumah membuat pemandangan kurang indah. Mengingat tak jauh dari lokasi merupakan buangan dari PLTA Niyama berasal dari sungai Parit Agung maupun Parit Raya Tulungagung hingga Trenggalek.