Curi 260 Ribu Data di 70 Negara, Umbrella Corp Diringkus Polda Jatim

Rilis kasus pencurian data modus scampage di Polda Jatim.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Kelompok pembobol data lintas negara berhasil diringkus aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur. Beranggotakan tujuh orang, kelompok yang bernama Umbrella Corp ini sudah berhasil mencuri 260 ribu data dari 70 negara dalam waktu empat tahun. Selama itu mereka sudah berhasil meraup keuntungan Rp5 miliar.

H+3 Lebaran, Arus Balik dan Wisata di Jatim Mulai Melonjak

Dari tujuh tersangka, baru empat yang sudah ditangkap dan kini ditahan. Mereka ialah KEP, PRS, RKY dan TMS. Sementara tiga tersangka lainnya, yakni BY, HGK dan FR masih diburu karena kabur alias buron. 

“Ada sekitar 260.000 data yang mereka curi dengan perusahaan atas nama Paypal [palsu]. Korbannya ada sekitar 70 negara, dan di Indonesia ada sekitar 100 data yang dirugikan,” kata Wakil Kepala Polda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo di Markas Polda Jatim di Surabaya, Rabu, 9 November 2022.

Polda Jatim Targetkan Nol Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Semeru 2024

Dia menjelaskan, kelompok Umbrella Corp sudah beraksi sejak tahun 2018 sampai 2022. Modusnya, mereka membuat website Paypal palsu kemudian linknya disebar melalui email dan SMS. Setelah link website diterima, target yang tertipu akan menge-klik dan mengisi data pribadi di kolom yang disediakan.

Nah, setelah data pribadi sudah dikirim oleh korban di kolom yang tersedia di link website palsu, dengan modah tersangka kemudian menguasai data korban. Data tersebut kemudian dijual ke pasar gelap dunia maya atau dark web. “Mereka [korban] mengalami kerugian karena datanya dipakai, kalau masih ada sisa uang di kartu kreditnya, ya, akan digunakan mereka,” ujar Slamet.

Jelang Lebaran, Polda Jatim Amankan Sabu hingga Bahan Peledak saat Operasi Pekat 2024

Dia menambahkan, kelompok Umbrella Corp sudah berhasil mencuri kurang lebih 260 ribu data dari 70 negara. Rata-rata korbannya warga negara Amerika kurang lebih 239.000 data, warga Inggris 12.000 data, warga Rumania 5.000 data, warga Australia 2.400 data, dan warga Indonesia 100 data. Dari aksi mereka meraup Rp5 miliar.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman menerangkan bahwa dalam beraksi mereka menggunakan tools yang dibuat sendiri bernama number phone generator. Fungsinya adalah untuk mencari akun email dan nomor ponsel target.

Halaman Selanjutnya
img_title