Warga Rusun Gunung Sari Surabaya Geruduk Kantor DPRKPCK Jatim, Ada Apa?
- Mokhamad Dofir / Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Sejumlah orang mengaku penghuni Rumah Susun (Rusun) Gunung Sari, menggeruduk kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Provinsi Jawa Timur di Jalan Gayung Kebonsari, Kota Surabaya, Rabu 7 Februari 2024.
Mereka berdemo, menuntut pemerintah karena sudah tiga bulan ini Rusun tidak teraliri listrik.
Koordinator aksi, Bayu Kuntoro (42) mengatakan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memutus pasokan listrik ke unit-unit Rusun yang mereka tinggali.
"Kami warga yang tinggal di Rusun Gunung Sari ini, sudah tiga bulan listrik dipadamkan. Tiga bulan ini tidak ada listrik, [bayarnya] nunggak. Kita nggak mampu bayar," katanya di lokasi unjuk rasa.
Ia mengungkapkan, semenjak kepindahaannya ke Rusun Gunung Sari paska penggusuran pada tahun 2009, lalu. Eks warga bantaran Kali Jagir, Kota Surabaya berjumlah 175 kepala keluarga itu semakin susah mencari nafkah. Sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, termasuk membayar tagihan listrik.
Untuk itu, ia bersama belasan warga yang lain memutuskan berunjuk rasa sejak hari Selasa, 6 Februari 2024 kemarin, di depan Kantor DPRKPCK Jatim supaya pemerintah memerhatikan nasib mereka.
Lantaran sampai detik ini tak satupun pejabat DPRKPCK Jatim bersedia menemui mereka, Bayu terpaksa mengungkit-ungkit kebijakan penggusuran warga Kali Jagir semasa Gubernur Soekarwo.
"Sebenarnya kita nggak mau di situ, Pak Karwo [Soekarwo] dulu bilang kami direlokasi saja, sementara. Pindah ke Gunung Sari, nanti akan difasilitasi rumah subsidi murah, listrik murah, tapi sampai sekarang nggak pernah ketemu," lanjutnya.
Oleh sebab itu, pihaknya bersikeras meminta dibantu pemerintah menghidupkan kembali aliran listrik yang ada di unit-unt Rusun Gununganyar.
Jika tuntutannya itu tak dipenuhi, ia dan rekan-rekannya bertekad akan menutup akses masuk kantor Jalan Gayung Kebonsari. Dan puncaknya, kemungkinan aksi besat-besaran dengan diikuti ratusan orang bakal menutup jalan utam tersebut.
"Kami akan pergin jika tuntutan tiga kami tak dipenuhi, Pertama Listrik harus segera dihidupkan. Kedua bayar tunggakan bisa diangsur," katanya.