Usai Pembagian Honor, Ini Penyebab Petugas Linmas TPS di Tulungagung Meninggal Dunia

Komisioner KPU Tulungagung, Muchamat Amarodin
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim-Petugas Linmas TPS 07 Desa Notorejo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung meninggal dunia usai di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr Iskak, Minggu, 18 Februari 2024.

Tokoh Pers Nasional, Prof Salim Said Meninggal Dunia

Imam Rochimi sempat menerima honor meski dirinya sudah mulai merasakan perubahan dua hari pasca pencoblosan.

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Notorejo, Nurdin mengatakan kronologi yang bersangkutan merasakan kecapean, baik saat hari pertama hingga keesokan hari saat pengumpulan bilik suara ke posko desa serta pemberian honor.

95 PPK se-Tulungagung Dilantik, Tugas Pilkada 2024 Menanti

"Beliau sempat ngomong hari ini saya capek banget, sama seperti anggota-anggota lain. Malamnya itu itu juga tidak ada keluhan apa-apa, cuma merasakan memang hari ini capek. Ya sewajarnyalah semua anggota juga merasakan hal yang sama," ujar Nurdin saat dihubungi via telepon.

Nurdin mengaku, Imam Rochimi juga masih mengikuti saat pembagian honor pada Kamis malam Jum'at beserta petugas KPPS lainnya. Keluhan masih sama yaitu merasakan kecapekan pada umumnya.

Viral, Dosen IAIN Meninggal saat Mengimami Solat Subuh di Masjid

Selanjutnya keesokan hari atau Jum'at, 16 Februari 2024 sebelum berangkat ke Kantor Balai Desa Notorejo, ia mandi terlebih dahulu. Pasalnya, selain menjadi Linmas TPS 07, ia termasuk Kaur Perencanaan di Desa Notorejo. 

Kemudian setelah mandi menurut informasi dari keluarga kembali ke kamar. Istirahat tiduran dan sempat sarapan, hingga akhirnya sulit untuk diajak komunikasi.

"Sempat sarapan, lalu agak rebahan di kamar itu kok tiba-tiba tidak bisa diajak berbicara sudah mulai sulit. Serta pembicaraannya juga sudah ngelantur tidak sadar lah, tetapi posisinya masih bisa melihat," bebernya.

Nurdin menambahkan dari kerabat, kolega perangkat desa bergegas untuk membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Disinggung hasil diagnosa rumah sakit, dirinya menuturkan bahwa tidak ada penyebab gegara kelelahan. Selain itu, yang bersangkutan juga tidak memiliki riwayat penyakit atau komorbid kronis.

"Diagnosa dari rumah sakit itu tidak ada riwayat yang istilahnya seperti kronis. Hanya kalau di rumah sakit menunjukkan adanya bakteri di saluran kencing informasinya seperti itu," imbuhnya.

Terpisah, Anggota KPU Tulungagung Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Muchamat Amarodin mengatakan sudah menerima informasi tersebut. 

Pihaknya berupaya untuk mengusulkan yang meninggal menerima santunan. Besaran santunan disesuaikan sesuai petunjuk teknis (juknis) yang sudah tercantum dalam Peraturan KPU-RI.

"Kita usahakan santunan ini bisa kita cairkan dan bisa kita berikan ahli waris kepada keluarga harapannya seperti itu. Karena ini anggaran dari KPU Kabupaten Tulungagung, perlu revisi dsn sebagainya walaupun nanti sesuai kriteria dan persyaratannya," ujar Amar.