Detik-detik Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri

Suasana ruangan di Mapolres Kediri Kota digelar rekonstruksi tertutup.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim –Kasus pengeroyokan santri Banyuwangi yang meninggal berinisial BBM (14) terus berlanjut. Polres Kediri Kota menggelar rekonstruksi terhadap empat pelaku, total ada 55 adegan yang semua menggunakan tangan kosong.

Cekcok Mulut, Suami di Gresik Pukul Istri Pakai Linggis hingga Terkapar

Rekonstruksi tertutup dilakukan oleh kepolisian  di Ruang Rupatama Polres Kediri Kota. Kapolres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisu Bramastyo Priaji menerangkan, empat pelaku mempunyai peran masing-masing saat pengeroyokan hingga menyebabkan kematian. Sementara kekerasan itu dilakukan para tersangka menggunakan tangan kosong.

"Sejuah ini keterangannya menggunakan tangan kosong. Hal ini masih cocok dengan keterangan yang kita terima dari dokter yang memeriksa luka korban," ujar AKBP Bramastyo Priaji, Kamis, 29 Februari 2024.

MUI Trenggalek Beri Rekomendasi Pencegahan Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan

Menurutnya gelar rekonstruksi ini bertujuan guna membuat kasus ini lebih jelas dan ada kecocokan antara keterangan tersangka dan para saksi. 

"Sampai saat ini masih sesuai dengan apa yang dituangkan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," imbuhnya.

Kripik Radja Hasil Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang Capai 1 Ton Per Bulan

AKBP Bramastyo menerangkan empat tersangka NN (18) asal Sidoarjo, MA (18) warga Denpasar Bali, Kabupaten Nganjuk, AF (16) dan AK (17) warga Surabaya memperagakan 55 adegan kekerasan terhadap korban, pada tiga waktu dan tiga tempat pondok pesantren yang berada di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Masing-masing, tiga adegan kekerasan pada hari Minggu (18/2/2024), 12 adegan pada hari Rabu 21 Februari 2024 dan 40 adegan pada Hari Kamis hingga Jumat, 22-23 Februari 2024 dini hari.

Halaman Selanjutnya
img_title