Santri Amanatul Ummah Tenggelam di Pantai Balekambang Malang, Jubir Ponpes: Bukan Kegiatan Pesantren
- M. Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto akhirnya buka suara terkait insiden santri terseret arus di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Juru Bicara (Jubir) Yayasan Ponpes Amanatul Ummah Affan Hasnan menjelaskan, ada tujuh santri yang berangkat liburan ke Malang. Mereka baru diantar keluarganya kembali ke pesantren setelah menjalani masa libur Ramadan dan Lebaran pada Senin, 7 April 2025.
Tanpa izin pengurus, keesokan harinya mereka pergi ke Pantai Balekambang Kabupaten Malang. Affan memastikan, liburan tersebut bukan bagian dari agenda Ponpes maupun sekolah. Sebab, masih dalam masa libur.
“Yang jelas bukan kegiatan pesantren. Jadi hari Senin-Selasa itu proses kedatangan santri setelah libur. Karena bukan pesantren, bagaimana mau pamit,” katanya Affan saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 11 April 2025.
Berdasarkan informari yang diperoleh Affan, ketujuh siswa MTs itu bertolak ke Pantai Balekambang menumpangi taksi online mobil Toyota Sigra nopol N 1855 AAM.
“Informasi dari pihak kepolisian yang ada di media, katanya itu mobil Grab Car,” ujarnya.
Affan mengatakan, pihaknya bersama para wali santri korban saat ini berada di lokasi kejadian di Pantai Balekambang. Tak lain, untuk mengawal proses operasi search and rescue (SAR).