Peneliti, Praktisi Industri hingga Akademisi Kumpul di Surabaya, Bahas Cara Kontrol Produk Herbal

Workshop Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia di Surabaya.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Para peneliti, praktisi industri hingga akademisi berkumpul di Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya, Jumat, 1 Maret 2024. Melalui Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia, mereka berkumpul dalam acara workshop, yang membahas tentang cara mengembangkan metode kontrol kualitas produk herbal.

Peneliti Cyrus Network Sebut Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran

Workshop bertema Penetapan Profil Kromatogram dan Senyawa Identitas Bahan Baku dan Ekstrak Herbal Menggunakan HPTLC/TLC berdasarkan FHI, Farmakope Eropa dan USP ini, sekaligus merupakan eksposure yang akan memberikan informasi mengenai berbagai pengembangan dan aplikasi HPTLC sebagai metode kontrol kualitas bahan baku dan produk bahan alam.

Sekjen Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia, Ida Kusumawati mengatakan, workshop kali ini merupakan yang kedua sejak asosiasi dibentuk tahun 2019 lalu.

Upayakan Karyawan Ikuti Perubahan, Kadin Jatim Gelar Workshop tentang Dunia Kerja di Era Digital

"Di tahun [2024] ini kita rencananya akan ada tiga workshop. Nah ini adalah seri yang pertama, Bulan Juli hingga bulan berikutnya nanti," ujar Ida kepada Viva Jatim.

Ia mengatakan metode kontrol sangat berpengaruh pada kualitas produk terutama yang berbahan herbal. Misalnya ketika membeli bahan baku kunyit, namun metode kontrol kualitas tidak dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan bahan kunyit yang kurang bermutu.

Peneliti Unair: Waspada Terhadap Hasil Survei Politik Untuk Sarana Kampanye

Oleh sebab itu, HPTLC ingin memberikan pemahaman mengenai metode kontrol kualitas produk herbal dengan baik melalui kegiatan workshop yang telah berlangsung sejak Kamis, 29 Februari 2024, kemarin.

Menurutnya, metode yang dipakai merupakan metode yang simple, cepat dengan tingkat validasi yang baik dan mudah untuk diterapkan di berbagai penelitian. Tidak hanya pada herbal produk namun juga untuk bidang pangan, obat, kosmetik dan forensik.

Halaman Selanjutnya
img_title