Peneliti, Praktisi Industri hingga Akademisi Kumpul di Surabaya, Bahas Cara Kontrol Produk Herbal
- Viva Jatim/M Dofir
"Hasil yang sangat dapat direproduksi dan catatan yang dapat ditelusuri dicapai melalui metodologi standar dan penggunaan instrumen yang sesuai [biasanya dikendalikan oleh perangkat lunak] untuk semua langkah analisis," lanjutnya.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keragaman tanaman obat. Kontrol kualitas bahan baku dan produk herbal merupakan suatu titik kritis dalam rangka menyediakan produk herbal yang berkhasiat dan aman.
Selain itu dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis produk obat bahan alam dalam negeri yang menggunakan bahan baku dalam negeri tentunya sangat diperlukan pengembangan metode kontrol kualitas mulai dari bahan baku sampai produk jadi.
Adapun tujuan dari Workshop ini, adalah untuk memberikan insight dan pengalaman bersama dalam penerapan dan pengembangan metode kontrol kualitas dari farmakope herbal Indonesia dan mencermati yang sudah dilakukan di Farmakope Eropa dan US Farmakope.
Di kesempatan lain, Ketua Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia I Made Agus Gelgel Wirasuta menambahkan, misi yang diemban organisasinya merupakan kelanjutan dari reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) di tanah air, terutama soal kemandirian obat dan alat kesehatan.
Bicara mengenai kemandirian obat, menurutnya, tidak terlepas dari ketersediaan bahan baku dan kualitas. Oleh karenanya perlu dibangun standar mutu dari tanaman herbal di Indonesia.
"Sedangkan standar herbal kita tidak sesuai dengan yang ditetapkan US Pharmacopeia atau Euro Pharmacopeia. Nah kita ingin sekarang standarnya kita mulailah untuk merancang di sini," ucapnya.