Khofifah Soroti Lonjakan Kasus DBD di Jatim, Ajak Masyarakat Lakukan 3M Plus dan Vaksinasi

Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

“Di kampung-kampung sejatinya juga sudah ada para ibu-ibu jumantik atau juru pemantau jentik nyamuk. Harapannya di masa-masa waspada DBD seperti ini, pelaksanaan pemantauan jentik harus digencarkan. Ini penting untuk menghindari penyebaran DBD,” tegas Khofifah.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

Tidak hanya itu, Khofifah juga mengajak masyarakat untuk aktif melengkapi vaksinasi DBD pada anak hingga dewasa. Pasalnya vaksinasi DBD bisa anjurkan untuk usia 6-45 tahun.

“Karena penyakit DBD cukup berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani secara cepat dan cermat, maka, vaksin demam berdarah dengue, menjadi kunci preventif dalam mengurangi risiko penularan dan dampak penyakit ini,” terang Khofifah.

4 Tuntutan Utama yang akan Disuarakan Ribuan Buruh di Surabaya

Saat ini, vaksin demam berdarah tetravalen atau tetravalent dengue vaccine (TDV) memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue, mulai dari DENV1, DENV2, DENV3, hingga DENV4.  Vaksin ini mengandung virus dengue yang telah dilemahkan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, melainkan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.

Vaksin demam berdarah dengue ini memiliki peran penting dalam pencegahan demam dengue, terutama di daerah-daerah di mana virus dengue tersebar luas.

PAN Masih Enggan Sebut Emil Dardak Bakal Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Meskipun vaksin tidak memberikan jaminan total terhadap penyakit, penggunaannya diharapkan dapat mengurangi keparahan gejala dan risiko terkena DBD, serta membantu mengendalikan penyebaran penyakit di masyarakat.

“Maka, kunci dari pencegahan DBD adalah 3M Plus dan vaksinasi. Mari masyarakat melaksanakan 3M Plus dan Vaksinasi guna mewujudkan nol kematian akibat dengue,” pungkas Khofifah.