Banjir Landa Mojokerto, Air Meluas Hingga Capai Lutut Orang Dewasa
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim –Hujan deras selama beberapa jam Mojokerto. Akibatnya, sejumlah desa dilanda banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
Pantauan Viva Jatim di Dusun/Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Mojokerto, air menggenangi jalan dan permukiman penduduk pada Rabu, 6 Februari 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan air juga masuk ke dalam rumah. Meski demikan, warga nampak belum berniat untuk mengungsi.
Salah satu warga setempat, Sumaji (54) mengatakan, air banjir mulai masuk kampungnya mulai pukul 04.00 WIB usai hujan mengguyur pada Selasa, 5 Februari 2024 malam. Ia menyebutkan air naik dengan cepat hingga merendam sebagian perabotan di rumahnya.
“sekarang mulai agak surut, kalau di jalan ini selutut orang dewasa. Masuk rumah sampai bawah lutut. Perabotan kasur, kursi, dan lain-lain sudah diangkat. Tidak ada rencana mengungsi,” katanya.
Menurut Sumaji, kampungnya ini jarang dilanda banjir banjir. Terakhir kali terjadi banjir sekitar 10 tahun yang lalu. Banjir ini, kata dia, akibat luapan dari aliran sungai yang berada sisi barat desanya.
Dulu sering, ini pertama kali besar, terakhir 10 tahunan. Sering itu di selatan pos.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kenanten sisi timur Jalan Bypass. Lokasi ini memang kerap kebanjiran saat hujan mengguyur.
“Disini (barat Jalan Bypass) terakhir 10 tahun tahunan. Yang Sering itu disana, selatan Pos Polisi,” ujarnya Sumaji.
Sementara, Warga Desa Kenanten, Wiwik (63) mengatakan, banjir kali ini akibat hujan deras semalam sekitar 5 jam. Yaitu mulai sekitar pukul 19.00 sampai tengah malam. Tingginya curah hujan menyebabkan sungai di sisi selatan dan barat kampung ini meluap.
"Baniir luapan dari sungai di sebelah selatan Desa Kenanten. Tadi pagi di jalan banjirnya masih sepaha, sekarang agak surut," jelasnya.
Sama dengan warga lainnya, Wiwik enggan mengungsi. Ia memilih bertahan di rumahnya bersama suami dan anaknya sambil menunggu banjir surut.
"Harapannya sungai diperbaiki supaya tidak meluap lagi. Karena banjir membuat kami sangat tidak nyaman," tandasnya.