Pj Gubernur Jatim Apresiasi Peran Tagana sebagai Garda Terdepan Atasi Bencana
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Ada juga anggota Tagana yang tidak bersedia diberikan tali asih, antara mereka berasal dari kalangan dokter atau kelompok-kelompok rescue lainnya yang memiliki kemampuan dan kapasitas terkait kebencanaan," pungkas dia.
Adhy juga menyebutkan Tagana Jatim memiliki banyak sekali keunggulan. Salah satunya adalah ketelibatan perangkat OPD dalam penanganan bencana. Ini terbukti dengan dilakukannya pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA) pada Februari 2024 lalu.
Pelatihan DiLA 2024 tersebut diikuti oleh seluruh Jabatan Piminan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan pemprov Jatim, khususnya yang berasal dari BPBD, Dinsos, BPSDM, Satpol, Perpusakaan dan Pengarsipan hingga rumah sakit.
Keikutsertaan pimpinan dalam Tagana dinilai Adhy sangat penting. Seorang pemimpin kata dia, harus memiliki kesadaran dan kepedulian akan bencana. Hal ini karena pemimpinlah yang menjadi ujung tombak dalam mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan atau mitigasi bencana.
"Kalau pemimpin tidak punya sense of crisis, tidak punya kepedulian, empati maka akan susah dalam menangani suatu bencana. Oleh karena itu kita berharap, setelah DiLA ini selesai, seluruh pimpinan Pratama bisa menjadi role model dalam penanganan bencana," kata Sekdaprov Adhy.
Tak hanya itu, Tagana Jatim juga terdepan dalam distribusi logistik makanan melalui dapur umum. Bahkan DU Tagana Jatim telah mendapatkan rekor MURI atas lomba masak DU tagana terbanyak.
Bahkan personel Tagana Jatim juga 3 kali berturut-turut menyabet predikat tagana teladan tingkat nasional, yakni Tagana Teladan Nasional tahun 2017, atas nama Prio Prasojo, tahun 2018 atas nama Twiadi dan tahun 2019 atas nama Muhammad Zaenuri.