Mitigasi Gempa, Rumah Sakit di Surabaya Diminta Hitung Ulang Struktur Bangunan

Wali Kota Surabaya saat meninjau Rumah Sakit Unair pasca gempa
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Sebagai salah satu upaya memitigasi bencana gempa bumi, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta kepada seluruh rumah sakit di daerahnya untuk menghitung ulang struktur bangunan. Hal ini disampaikan saat peninjauan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) pada Sabtu, 23 Maret 2024 lalu. 

Ahmad Dhani dan Bayu Dinilai Sepadan Lawan Eri-Armuji di Pilwali Surabaya

Peninjauan dilakukan pasca bangunan gedung rumah sakit yang berada di wilayah Kecamatan Mulyorejo Surabaya tersebut, terdampak gempa magnitudo 6.5 yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi ditemui langsung oleh manajemen RS Unair. Di sana, ia juga terlihat memberikan dukungan moral dan semangat kepada pasien serta keluarga yang tengah dirawat di RS Unair.

Isu Poros Baru di Pilwali Surabaya: Gerindra Sodorkan Dhani, Golkar Siapkan Bayu

"Kemarin ada kabar RS Unair terdampak dengan adanya gempa. Alhamdulillah hari ini sudah disiapkan tenda, tapi sekarang pasien-pasien yang berada di tenda sudah masuk kembali ke dalam. Meskipun hari ini RS Unair tidak semua lantai dipakai, hanya sampai lantai 3," kata Wali Kota Eri usai peninjauan.

Sebagai bentuk antisipasi ke depan, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama para ahli teknik beton, saat ini menghitung kembali kekuatan dari bangunan gedung rumah sakit.

Jangan Lupa! Hari Minggu Rujakan di Festival Rujak Uleg di Balai Kota Surabaya

"Ini untuk memberikan kepastian dan keyakinan kepada pasien yang ada di rumah sakit, tidak ada rasa mamang (khawatir) untuk masuk kembali," ujarnya.

Menurut dia, datangnya gempa bumi tidak bisa diprediksi. Makanya, ia berharap seluruh manajemen rumah sakit di Kota Surabaya untuk memastikan punya SOP penanganan maupun evakuasi terhadap pasien jika terjadi gempa.

"Alhamdulillah kemarin Rumah Sakit Unair ketika terjadi (gempa), evakuasinya sangat cepat dan (pasien) segera bisa tertangani," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Eri mengaku jika pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit di Surabaya. Ini untuk memastikan seluruh pasien memiliki keyakinan dan tidak khawatir ketika menjalani perawatan di rumah sakit.

"Jangan terlalu khawatir berlebih, karena setiap rumah sakit pasti punya SOP terkait evakuasi," tutur Wali Kota Eri.

Ketika ditanya soal mitigasi bencana gempa terhadap rumah sakit ke depan, Wali Kota Eri memaparkan jika pemkot bersama ahli bangunan gedung akan menghitung ulang kekuatan struktur bangunan. Seluruh rumah sakit akan dihitung ulang struktur kekuatan bangunan terhadap gempa.

"Jadi dihitung kekuatan daya gempanya. Karena ketika gempa itu (bangunan) ada hitungan, gempa yang diprediksi 5, 6 atau 7. Nah ini kemarin sempat (magnitudo) 6.5. Padahal (bangunan) yang kita hitung di Surabaya rata-rata (magnitudo) 5 sampai 6," paparnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri menyebutkan ke depan seluruh rumah sakit di Surabaya akan dihitung ulang kekuatan struktur bangunan terhadap daya gempa. Perhitungan kekuatan bangunan dilakukan terhadap daya gempa dengan magnitudo sekitar 6.5 sampai 7.

"Maka apakah ada perkuatan-perkuatan (bangunan rumah sakit) yang perlu dilakukan. Ini nanti kita sampaikan kepada rumah sakit," tandasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Jumat, 22 Maret 2024, gempa yang berpusat di laut Tuban, Jawa Timur, getarannya dapat dirasakan 3 kali hingga di Kota Surabaya.

Gempa tersebut mengharuskan RS Unair memindahkan pasien dari gedung rumah sakit ke halaman parkir. Para pasien pun bermalam di tenda darurat yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun saat ini, seluruh pasien telah kembali ke dalam gedung.