Selamatan Durian Trenggalek, Mas Ipin: Menjaga Alam Berikan Keberkahan

Suasana metri atau selamatan durian
Sumber :
  • Prokopim Trenggalek

Trenggalek, VIVA Jatim-Salah satu rangkaiaan event menarik dari Internasional Durio Festival tahun 2024 yaitu metri atau sedekah selamatan durian

Perempuan di Trenggalek Tewas Tertimpa Pohon Asam Setinggi 11 Meter

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin Metri Durian mengungkapkan bahwa secara esensi selamatan durian sebagai bentuk cara menjaga alam dan tradisi yang akan memberikan keberkahan.

Menurut Mas Ipin, sapaan akrab bupati muda ini menerangkan selamatan dilakukan juga sebagai cara mengembalikan kembali adat istiadat yang dilakukan para pendahulu. Yang di dalamnya ada bersedekah hasil bumi yaitu buah durian. 

Pjs Bupati Trenggalek Tanggapi Pandangan Umum Fraksi DPRD terkait Ranperda APBD 2025

"Dibalik sedekah itu ada pesan, ketika kita menjaga alam dan lingkungan, maka alam dan lingkungan akan memberikan kembali keberkahan kepada kita, hasil panen yang melimpah," ujar Mas Ipin di Desa Wisata Durensari, Desa Sawahan Kecamatan Watulimo, Minggu, 21 April 2024. 

Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan warga sekitar. Meski seharusnya terselenggara di Bulan Ramadan, akan tapi karena panen raya bertepatan bulan puasa akhirnya mundur.

Dampingi Khofifah saat Kampanye, Mas Ipin: Bentuk Penghormatan

"Alhamdulillah tetap bisa berjalan dengan lancar. Dukungan dari pemerintah provinsi, PT Astra, sponsorship, masyarakat, LMDH dan petani-petani yang bersedekah durian, saya terima kasih," paparnya.

Pria yang juga Wakil Ketua APKASI mengaku tanpa dukungan dari sebua pihak acara ini tidak bisa sukses. Mas Ipin mejelaskan untuk konsep acara sendiri lebih kepada mengembalikan lagi adat.

Menurutnya, melalui bersedekah adanya hasil panen dan produk-produk berupa durian menjadi semangat baru, termasuk dengan upacara metri memulai sesuatu menanamnya kembali. 

"Sehingga ada pesannya ketika kita menjaga alam, lingkungan, maka alam dan lingkungan akan memberikan kembali berupa buah atau semuanya yang kita tanam," imbuhnya.

Mas Ipin menjelaskan musim durian tahun ini sampai bulan puasa menjadi momen tersendiri bagi pengelola wisata durian. Karena buah durian kurang cocok jika dimakan saat berbuka puasa maupun saat sahur.

Ia menaruh harapan kedepan akan mengatur supaya panen durian tahun depan bisa lebih terjadwal. Pasalnya saat ini peani durian menanam mulai berjenjang. Tahun dan bulannya tidak sama, sehingga harapannya panennya tidak sama. Seperti Ripto itu tiap tahun bisa panen 2 kali.

"Sempat ada yang berusaha membuat pasta durian, mulai minuman es itu yang menggunakan pasta durian. Alhasil, tidak sedikit permintaan untuk membuat pasta durian sendiri. Semoga kualitas bagus bisa kita kirim ke luar Trenggalek. Sedangkan di sini yang kualitasnya kurang bisa kita bikin untuk flavor," tutupnya. 

Sebagai informasi, Kabupaten Trenggalek sendiri merupakan salah satu Kabupaten penghasil Buah Durian. Terlebih di Trenggalek terdapat Hutan Durian luas lahan mencapai 650 hektar, di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.