331 Fasum di Pulau Bawean yang Rusak akibat Gempa Tuban Mulai Diperbaiki
- Dokumen BPBD Jatim
Gresik, VIVA Jatim – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama instansi yang lain mulai memperbaiki fasilitas umum (fasum) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, yang rusak akibat gempa bumi berpusat di Tuban pada Maret lalu. Penanganan lebih difokuskan pada renovasi dibandingkan membangun dari awal.
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, total fasum yang diperbaiki ada 331 unit. Rinciannya, di Kecamatan Sangkapura sebanyak 196 unit dan di Kecamatan Tambak 135 unit. Ada yang rusak ringan sebanyak 268 unit, rusak sedang 45 unit, dan rusak berat 18 unit.
Fasum yang mengalami kerusakan itu seperti gedung sekolah, pondok pesantren, musala, masjid, pasar, fasilitas kesehatan, dan beberapa fasum lainnya. “Dalam kondisi darurat bencana, perbaikan fasum memang diprioritaskan pada pengembalian fungsi agar bisa segera digunakan kembali oleh masyarakat," dalam keterangan tertulis diterima Kamis, 9 Mei 2024.
Dia menjelaskan, perbaikan fasum di Pulau Bawean itu merupakan tindaklanjut dari arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto saat mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Pulau Bawean pascakejadian beberapa pekan lalu.
"Arahan dari Bapak Pj Gubernur saat itu bahwa untuk perbaikan fasilitas umum akan dilakukan oleh Pemprov Jatim," terang Gatot.
Tentu saja pemprov tidak bisa sendirian. Dalam pelaksanaannya, tim Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkab Gresik, kalangan dunia usaha, dan masyarakat setempat. Rencananya, kegiatan rehabilitasi kedaruratan pascabencana akan berlangsung hingga rampung dengan sasaran 331 fasum.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,6 Magnitudo yang berpusat di Perairan Tuban mengguncang beberapa daerah di Jawa Timur pada 22 Maret 2024. Getarannya tak hanya dirasakan di Jatim, bahkan sampai ke provinsi lain. Akibatnya, banyak fasum rusak terutama di daerah yang dekat dengan pusat gempa.
Daerah terdampak paling parah ialah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Ratusan fasum dan rumah warga rusak. Ribuan orang mengungsi ke tenda-tenda darurat yang didirikan oleh pemerintah.
Berdasar data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu, 27 Maret 2024 pukul 18.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, tercatat sebanyak 34.049 jiwa. Jumlah itu meliputi, pengungsi anak-anak sebanyak 10.460 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa dan lansia sebanyak 5.030 jiwa. Jumlah itu terus bertambah pada beberapa hari kemudian.