Pencarian 6 Nelayan Hilang Korban Tertimpa Rumah Kontainer Dihentikan

1 nelayan tewas tertimpa rumah kontainer ditemukan
Sumber :
  • Basarnas Surabaya

Komunikasi ini bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya pencarian dengan menggunakan pola yang sama pada hari sebelumnya, yaitu pola creeping line. Tim SAR gabungan juga berkoordinasi dengan SROP Surabaya dan VTS Surabaya guna pemapelan informasi kejadian tersebut kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.

Tiga Pejabat Desa Roomo Ditetapkan Tersangka Buntut Dugaan Korupsi Pengadaan Beras CSR

Hal ini dimaksudkan agar mereka memberikan bantuan jika menemukan para korban. Upaya pencarian para korban ini melibatkan sejumlah pihak, yaitu tim KN SAR 249 Permadi BASARNAS, KPLP Tanjung Perak, KKP, BMKG Maritim Tanjung Perak untuk informasi cuaca wilayah perairan, Satpolairud Gresik, Syahbandar Gresik, Pos Kamladu Gresik, Satpolairud Bangkalan, Pelindo Gresik, BPBD kabupaten Gresik, dan nelayan sekitar.

Peristiwa tragis itu bermula ketika dua perahu yang membawa 16 nelayan melaut dari Gresik pada Senin, 10 Juni 2024, sore menuju Perairan Madura untuk mengambil besi tua.

Deklarasi Dukung Fikri-Unais di Pilkada Sumenep, Warga hingga Guru Ngaji Kompak Urunan

Pada Selasa, 11 Juni 2024, malam, cuaca buruk melanda dan mereka kemudian berlindung di bawah rumah kontainer yang menggantung di tower tambang PHE WMO. Nahas, mungkin karena diterjang angin kencang, rumah kontainer tersebut ambruk dan menimpa dua perahu yang berlindung di bawahnya.

Perahu tersebut beserta 16 penumpangnya tenggelam. Sebanyak 8 orang berhasil selamat. Ada yang diselamatkan nelayan sekitar, ada pula yang berenang hingga mencapai pantai terdekat. Sementara 1 korban saat itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

5.500 Ton Beras Petani Terserap Bulog Cabang Tulungagung

Ada 7 orang hilang dan satu di antaranya baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, data terakhir ada dua korban meninggal dunia dan 6 korban masih dalam pencarian.