Pupuk Bersubsidi Tahun 2024 di Kediri Sebesar 82 Ribu Ton

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Beberapa daerah di Kabupaten Kediri masih menjadi lumbung pangan, beberapa diantaranya di Purwoasri dan Kunjang. Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk subsidi pupuk di tahun 2024 sebesar 82 ribu ton.

Masif Indikasi Kecurangan, KPU Sumenep Ingatkan KPPS: Awas Jangan Curang!

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo mengungkapkan bahwa untuk tahun ini subsidi pupuk petani ada sebanyak 82 ribu ton. Mengalami penurunan dibanding sebelum-sebelumnya yang bisa sampai 100 ribu ton. Kendati demikian, dengan perkembangan teknologi pihaknya merasa tetap akan bisa lebih efektif dan efisien.

"Dahulu-dahulu memang ada 100 ribu ton, (tahun ini) masih kurang 20 ribu ton. Namun kalau dengan perkembangan teknologi teman-teman (petani) seharusnya bisa Survive MT (masa tanam) 1, MT 2 seharusnya tidak ada gejolak. MT 3 biasanya bisa mengikuti tahun berikutnya," terang Anang Widodo kepada VIVA Jatim, Senin, 1 Juli 2024.

Sebelum Nyoblos, Khofifah Ziarah ke Makam Orang Tua dan Suaminya

Meskipun demikian, di Kecamatan Purwoasri yang beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan berupa 5 drone untuk memupuk lebih efisien mengalami peningkatakan subsidi pupuk. Subsidi pupuk 2024 untuk Urea semula 21 ribu ton sekarang 36 ribu ton naik 71 persen.

"Lalu NPK dulu 19 ribu sekarang naik cukup signifikan 40 robu ton. Urea kenaikan 71 persen, untun NPK kenaikan 113 oersen," bebernya.

Usai Nyoblos, Saatnya Berburu Promo Makan dan Minum Spesial Pilkada 2024 di Berbagai Gerai

Anang menambahkan untuk pendistribusian pupuk bersubsidi dalam proses pendistribusiannya secara sistematis. Lalu, dari produsen memiliki rentang waktu, bagi kios yang sudah terdaftar lengkap langsung didistribusikan ke masing-masing petani.

Ia mengaku saat ini penyaluran mengguanakan sistem e-Pupuk Bersubsidi. Dari situ, semua petani jika membeli pupuk bersubsidi harus membawa  Katu Tanda Penduduk (KTP). Lalu sebagai bukti mengharuska untuk difoto.

"Dalam sistem itu juga bisa melihat jatah pupuknya berapa, berkurang atau tidak. Semua memakai sistem, sudah rinci banget," ulasnya.

Sementara untuk besaran jatah per peani berbeda. Pemerintah pusat melihat petani untuk menerima pupuk bersubsidi dari lahan yang dimiliki. Yakni dengan melihat masing-masing delinasi ordinat di masing-masing wilayah sehingga keluar dengan jumlah yang berbeda.

"Masing delineasi ordinat, dimana masing-masing wilayah itu Punya rekomendasi berbeda-beda untuk pupuk yang diberikan," tandasnya.

Sementara, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang keap disapa Mas Dhito saat beberapa waktu lalu menyapa para petani di Purwoasri menyampaikan komitmen pada petani soal pupuk.

Pupuk bagi petani akan terus menjadi atensi. Dimana tidak hanya berhenti disini saat ia menjabat bupati. Namun juga akan terus direalisasikan pada tahun-tahun berikutnya.

"Kami memberikan subsidi pupuk tidak hanya ini tapi untuk keberlanjutan. Sehingga jangan khawatir pupuk bersubsidi akan terus berlanjut," ujar Mas Dhito.