DPRD Jatim Minta Serapan Anggaran Maksimal: hingga Pertengahan Tahun Masih 36 Persen

Anggota DPRD Jawa Timur Hadi Dediansyah
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Anggota DPRD Jawa Timur Hadi Dediansyah mengaku heran dengan penyerapan anggaran belanja APBD Jatim 2024 yang berjalan lamban meski sudah memasuki semester II. 

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

Data Pemprov Jatim yang diterimanya, anggaran APBD Jatim 2024 masih terserap sekitar 36%, hingga triwulan dua atau Juni 2024. Dedi menilai, faktor utama rendahnya serapan APBD yakni karena anggaran belanja dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim masih rendah. 

“Semestinya kita berpatokan parameter penyerapan adalah setiap triwulan. Tetapi triwulan pertama pun dengan alasan musim politik penyerapan tidak maksimal begitu juga ke triwulan dua juga sangat rendah,” ujar Hadi di Surabaya, Senin 1 Juli 2024. 

Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Jadi Role Model Siapkan Generasi Lebih Baik

Menurutnya, ditengah masa transisi DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 ke 2024-2029 dia melihat belum ada tanda-tanda yang menunjukkan kinerja OPD yang maksimal. Ia juga menyesali realisasj dari program sinergitas Pokok pikiran DPRD Jatim juga tidak ada yang terealisasi. 

“Sampai sekarang (sinergitas) belum ada yang teralisasi. Contohnya di OPD Pekerjaan Umum mitra komisi D belum ada tanda tanga masuk NPHD apalagi pencairan. Yang ada masih proses survey dan administrasi,” terangnya. 

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Berangkat dari fakta-fakta ini, Dedi mendesak agar Gubernur Jatim segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana. Agar mampu berkinerja lebih cepat lagi.  

“Kinerja OPD ini perlu di evaluasi, seringkali saat rapat hearing dengan mereka, selalu mengatakan segera ditindaklanjuti tapi pelaksanaan zonk lagi,” sindirnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title