Prof Bus Masih Mengajar di Unair meski Dipecat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Profesor Budi Santoso atau Prof Bus mengaku masih mengajar di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meski dipecat dari jabatan Dekan FK. Ia diberhentikan diduga karena menolak program dokter asing.
"Saya, kan, dosen FK Unair. Pekerjaan saya di RSUD dr Soetomo," kata Prof Bus usai menyerahkan surat permintaan klarifikasi atas pemecatan dirinya kepada Rektor Unair Prof Muhammad Nasih di kampus tersebut, Senin kemarin.
Prof Bus juga mengaku masih aktif membimbing mahasiswa beroperasi dan menguji anak didiknya. Sekali waktu masih datang ke Kampus C Unair. "Sekali waktu ke Kampus C untuk ngajar," ucapnya.
Prof Bus mengirimkan surat ke Rektor Unair Prof Muhammad Nasih, meminta kejelasan alasan pemberhentian dirinya sebagai Dekan FK. Ia juga mempertanyakan prosedur yang dijadikan dasar oleh Rektor Unair memecat dirinya.
Prof Bus mengatakan, kejelasan itu diperlukan karena dalam surat keputusan pemberhentian dirinya soal itu tak dijelaskan. Prosesnya juga singkat. Sehingga muncul spekulasi liar.
"Kami berharap akan ada [dialog]. Dengan surat ini kami berniat baik," tandasnya.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih masih belum memberikan keterangan rinci terkait persoalan itu. Ditemui wartawan pada Jumat pekan lalu, ia menolak berkomentar.
"Enggak ada statemen," katanya.
Prof Bus diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair sejak Rabu, 3 Juli 2024, lalu. Keputusan pihak Kampus diduga karena Prof Bus menyuarakan penolakan atas program impor dokter asing yang diberlakukan pemerintah, dalam hal ini Menerima Kesehatan RI.
Prof Bus membenarkan bahwa dirinya dipecat dari jabatan Dekan FK. Ia juga mengiyakan bahwa itu adalah konsekuensi yang diterima akibat suara lantangnya menyuarakan penolakan impor dokter asing.
"Proses saya dipanggil berkaitan dengan itu," katanya.
Prof Bus mengaku dipanggil oleh Rektor Unair pada Senin, 1 Juli 2024. Setelah itu ia diberhentikan secara resmi dari Dekan FK sejak Rabu kemarin.
"Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda," ujarnya memberikan penjelasan kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia, menjelaskan bahwa pertimbangan pimpinan Unair dalam memberhentikan Prof Bus merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan, khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," tulis Martha dalam keterangan tertulisnya.