Rektor Unair-Prof Bus Berdamai dan Berangkulan, Khofifah Ikut Senang
- Instagram Khofifah Indar Parawansa
Surabaya, VIVA Jatim – Khofifah Indar Parawansa turut senang polemik pemecatan Prof Budi Santoso atau Prof Bus dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berakhir damai. Apalagi setelah melihat potret Rektor Unair Prof M Nasih dan Prof Bus bersalaman dan berangkulan.
Wajar saja Khofifah ikut gembira. Sebab, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 yang kini bakal maju lagi di Pilgub Jatim 2024 itu merupakan Ketua Umum Ikatan Alumni Unair. Kegembiraannya itu kemudian diungkapkan Khofifah di akun Instagramnya, @khofifah.ip, pada Selasa, 9 Juli 2024.
"Alhamdulillah, Prof Nasih dan Prof Bus sudah berangkulan. Terima kasih ya Allah. Engkau memberikan siraman kedamaian dan ketentraman bagi kami semua terutama keluarga besar Universitas Airlangga," tulis Khofifah di akun Instagramnya dilihat VIVA Jatim pada Rabu, 10 Juli 2024.
Khofifah juga memposting foto momen Prof Nasih dan Prof Bus bersalaman dan berangkulan saat menyampaikan keterangan terkait pengembalian jabatan Dekan FK Unair kepada Prof Bus. Di foto itu, terlihat Prof Nasih dan Prof Bus sama-sama tersenyum. Suasana keakraban terlihat di antara keduanya.
Hingga Rabu pagi, postingan Khofifah itu memancing 25.067 akun mengeklik tanda suka. @Turut senang melihat kembali mesranya Prof. Nasih dan Prof. Bus…,” tulis akun @pak.guru.junior.
Diberitakan sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Mohammad Nasih mencabut keputusan dirinya memberhentikan Prof Budi Santoso atau Prof Bus sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK). Prof Bus kini kembali ke posisinya semula.
Nasih mengaku memutuskan untuk mengembalikan jabatan tersebut setelah menerima surat keberatan dan permohonan klarifikasi dari Prof Bus. "Intinya kami sudah paham apa yang disampaikan oleh Prof Bus," katanya saat konferensi pers di Kampus Unair Surabaya, Selasa, 9 Juli 2024.
Setelah membaca surat Prof Bus dan bersandar pada pertimbangan yang matang, akhirnya diputuskan Prof Bus diangkat kembali menjadi Dekan FK. "Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat,” ujar Nasih.
Nasih masih tak bersedia menjalankan keputusan awal pemecatan Prof Bus, termasuk apakah itu karena penolakan Prof Bus atas program impor dokter asing. Menurut Nasih, soal itu sudah berlalu. "Itu masa lalu, sekarang kita fokus ke depan untuk Unair," tandas Nasih.
Saat menyampaikan keterangan, Prof Bus juga hadir bersama Nasih. Prof Bus menyampaikan permintaan maaf kepada Nasih selaku Rektor Unair. Namun, ia tak menjelaskan apa alasan permintaan Maafnya.
“Alhamdulillah, semua sudah berakhir. Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf kepada Bapak Rektor,” kata Prof Bus.
Prof Bus sebelumnya dipecat dari posisinya sebagai Dekan FK Unair. Muncul isu, ia diberhentikan secara mendadak karena menyuarakan penolakan pada program impor dokter asing oleh Kemenkes RI.
Sikap Prof Bus tersebut memantik puluhan guru besar dan sivitas akademika FK Unair melancarkan aksi protes beberapa waktu lalu. Mereka mendukung Prof Bus dan meminta Rektor Unair mengembalikan jabatan Prof Bus sebagai Dekan FK.